JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menawarkan kerja sama kepada pengusaha Hong Kong untuk mengelola aset BUMN yang ada di Jakarta.
Langkah ini dilakukan seiring dengan pindahnya pusat pemerintahan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kalimantan Timur.
Lebih lanjut, Erick menjelaskan, ketika aktivitas perkantoran di Jakarta pindah ke IKN, aset-aset BUMN terutama gedung-gedung di kawasan strategis Jakarta tersebut perlu tetap dikelola agar memberikan nilai tambah.
“Nanti kalau pemerintahan ini pindah, gedung-gedung ini akan terabaikan. Contoh, Pertamina sudah punya gedung, tetapi gedung lama Pertamina kosong sekarang. Nah itu kan sayang kalau tidak di value creation,” katanya kepada awak media di kawasan Jakarta Pusat, ditulis Minggu, 21 April.
Kata Erick, untuk di kawasan Jakarta ada 13 aset milik BUMN yang ditawarkan kepada pengusaha Hong Kong untuk dikelola.
“Ada 13 aset BUMN di sekitar Monas. Ini kita yang benar-benar di sekitarnya (Monas) ada 13 ya, kalau dilebarkan lagi bisa 18,” kata Erick.
Karena itu, Erick mengaku akan membentuk property fund, sebagai we investasi yang bergerak pada properti komersial seperti perkantoran dan retail. Nantinya, property fund Akan berada di bawah pengelolaan PT Danareksa (Persero).
“Sama seperti kita juga kemarin ke Hong Kong kita roadshow. Mengenai rencana Danareksa melaunching property fund yang pernah saya sudah pernah bicarakan,” tuturnya.
BACA JUGA:
Di samping itu, Erick mengungkapkan alasan mengapa memilih Hong Kong untuk menawarkan kerja sama pengelolaan aset BUMN. Kata dia, banyak pengusaha Hong Kong yang sudah berinvestasi di Indonesia dalam sektor properti.
Karena itu, menurut Erick, hal itu memberikan peluang besar untuk bisnis properti milik BUMN.
“Memang kita melihat ada beberapa grup yang sudah mulai berinvestasi di sini,” kata Erick.