Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan beredarnya kabar artis Prilly Latuconsina yang kedapatan memasak menggunakan gas elpiji tabung 3 kg bersubsidi.

Menurutnya peristiwa itu menandakan sistem pengawasan dan distribusi elpiji gas melon masih berantakan, sehingga siapapun bisa mendapatkannya, termasuk kalangan artis yang berpenghasilan tinggi.

"Saya minta Pemerintah segera mempercepat registrasi pengguna gas melon 3 kg agar kita memiliki data yang akurat untuk membangun sistem distribusi tertutup," ujarnya dalam keterangan kepada media, Sabtu 13 April.

Dikatakan Mulyanto, data ini penting sebagai basis evaluasi untuk menyusun kriteria sistem distribusi elpiji secara tertutup dan menetapkan mereka yang berhak menggunakan gas melon 3 kg bersubsidi.

Mulyanto menjelaskan sejatinya DPR sudah lama meminta Pemerintah menyusun data masyarakat yang dinilai layak menggunakan gas elpiji bersubsidi. Namun hingga kini data tersebut belum tersedia. Padahal data itu sangat penting untuk mengukur besaran konsumsi elpiji bersubsidi bagi masyarakat tidak mampu secara akurat.

Mulyanto bilang, hal ini penting agar nilai subsidi elpiji dapat dikontrol dan distribusinya tepat sasaran, bukan seperti sekarang dimana siapapun bebas membeli gas melon 3 kg bersubsidi.

"Gas elpiji 3 kg itu untuk masyarakat miskin dan usaha mikro yang tidak mampu. Jangan sampai mereka yang mampu, apalagi artis, bebas membeli gas melon bersubsidi. Ini kan pemborosan uang negara. Apalagi gas melon ini diadakan secara impor yang menguras devisa negara" sambung Mulyanto.

Mulyanto menjelaskan sistem distribusi terbuka gas melon seperti sekarang ini menuntut pengawasan yang ketat. Karena barang bersubsidi adalah barang dalam pengawasan, tetapi karena praktiknya pengawasan Pemerintah sangat lemah, maka penyimpangan distribusi gas melon 3 kg jadi masalah serius.

Karena itu Mulyanto mendesak Pemerintah agar sistem distribusi tertutup gas melon 3 kg bersubsidi untuk segera direalisasikan