Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa realisasi penyaluran bantuan sosial pangan beras 10 kg telah mencapai 641 ribu ton hingga awal April 2024.

“Per 3 April 2024 realisasi bantuan pangan beras periode pertama yakni Januari sampai Maret 2024 secara nasional telah menyentuh angka 641 ribu ton,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat 5 April.

Arief menyampaikan hal tersebut usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau stok pangan dan penyerahan bantuan pangan beras 10 kg kepada penerima manfaat di Komplek Pergudangan Bulog Manggis, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.

“Secara nasional sudah mencapai 641 ribu ton. Untuk wilayah Jambi sendiri, realisasi untuk tiga bulan pertama (Januari-Maret) di 2024 telah sepenuhnya disalurkan sebanyak 6,1 ribu ton,” ucap Arief.

Arief menuturkan penyaluran beras oleh Badan Pangan Nasional sesuai dengan amanat UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Perpres 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional, salah satu tugas fungsinya adalah menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan.

Lanjut Arief menjelaskan bansos beras tersebut diperuntukkan bagi 22 juta KPM di seluruh Indonesia berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Bantuan pangan beras 10 kg telah terlaksana sejak awal 2023 dalam dua tahapan dan dilanjutkan lagi pada tahun ini yang bergulir sejak Januari sampai Maret dan dapat diperpanjang dari April sampai Juni, dengan catatan APBN masih memungkinkan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan program bantuan pangan berupa beras untuk periode pendistribusian Juli hingga Desember 2024, bergantung pada ketersediaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pernyataan itu dikemukakan Presiden Jokowi saat berdialog dengan masyarakat penerima manfaat di sela kunjungannya ke Komplek Pergudangan Bulog Manggis, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Kamis.

"Nanti kita akan melihat lagi APBN, kalau anggarannya memungkinkan nanti diteruskan lagi sampai Desember. Tapi tidak janji, ya karena saya kan buka APBN dulu nanti bulan Juni, kalau dibuka, anggarannya memungkinkan akan diteruskan, tapi kalau tidak memungkinkan ya tidak. Saya ngomong apa adanya lho," kata Jokowi dalam keterangannya melalui Sekretariat Presiden di Jakarta.

Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa pemberian bantuan pangan berupa beras merupakan bentuk komitmen pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat, sehingga perlu untuk terus dilanjutkan.

"Ini yang keempat, nanti akan dilanjutkan ke bulan berikutnya sampai bulan Juni," kata Kepala Negara.