JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa penyerapan gabah oleh Bulog bisa dilakukan untuk keperluan beras komersial. Namun dengan catatan produksi gabah sedang melimpah.
Lebih lanjut, Arief mengatakan, jika Bulog ikut andil dalam penyerapan gabah petani untuk diolah menjadi beras umum, maka akan memicu kenaikan harga beras.
“Saat ini HPP-nya Bulog itu sudah Rp5.000 untuk gabah, tapi saya sudah minta untuk Bulog seluruh Indonesia kalau memang untuk komersial dia bisa serap ikut harga market,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin, 1 April.
“Misalnya gabah harga Rp6.000, teman-teman bisa serap tapi enggak boleh mengganggu kalau produksinya belum full, jangan diganggu. Karena kalau Bulog masuk terlalu dalam nanti akan memacu harga tinggi lagi,” sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta agar Perum Bulog membeli gabah hasil panen petani, sehingga tidak hanya beras yang terserap oleh Bulog.
“Tolong Bulog kalau bisa itu Bulog beli gabah petani, karena petani hanya jual gabah. Boleh beli beras, tapi beli juga gabah dari petani,” katanya dalam acara apel siaga pengamanan pasokan dan harga pangan jelang Idulfitri 2024, dikutip dari YouTube Bapanas, Senin, 1 April.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Amran menjelaskan, jika pemerintah dalam hal ini Perum Bulog ikut serta menyerap gabah petani, maka harga gabah di tingkat petani tidak akan jatuh.
“Supaya pemerintah ketemunya juga dengan petani karena kami dapat informasi mereka sudah mulai teriak karena harga gabah sudah turun,” ucapnya.