Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi komponen harga bergejolak (volatile food) pada Maret 2024 mencapai 10,33 persen secara tahunan alias year on year (yoy). Angka inflasi pangan ini meningkat jika dibandingkan pada Februari 2024 yang hanya mencapai 8,47 persen.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, tekanan inflasi komponen harga bergejolak memberikan andil inflasi terbesar pada Maret 2024.

“Inflasi komponen harga bergejolak ini memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan dengan andil sebesar 1,64 persen,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin, 1 April 2024.

Amalia mengatakan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat sebesar 7,43 persen dan memberikan andil sebesar 2,09 persen terhadap inflasi umum.

Amalia menyampaikan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras, daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, bawang putih dan tomat.

Selanjutnya, komponen inflasi yang juga memberikan andil besar pada inflasi Maret 2024 adalah inflasi inti sebesar 1,77 persen (yoy) dengan andil inflasi sebesar 1,14 persen.

Komoditas yang memberikan andil inflasi pada Februari 2024 di antaranya adalah emas perhiasan, gula pasir, nasi dengan lauk, dan biaya sewa rumah.

Terakhir, inflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices) tercatat sebesar 1,39 persen dan memberikan andil terhadap inflasi 0,27 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen ini adalah Sigaret Kretek Mesin (SKM), sigaret kretek tangan (SKT), sigaret putih mesin (SPM) dan tarif angkutan udara.

Sebagai informasi, kondisi inflasi pada Maret 2024 sebesar 0,52 persen secara bulanan atau month on month (mom), atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi inflasi pada Februari 2024 yang sebesar 0,37 persen.

Adapun, pada periode ini terjadi kenaikan indeks harga konsumen atau IHK dari 105,58 pada Februari 2024 menjadi 106,13 pada Maret 2024.

Disisi lain, pada Maret 2024 secara tahunan terjadi inflasi 3,05 persen atau year on year (YoY). Sedangkan inflasi secara tahun kalender (Maret 2024 terhadap Desember 2023) mencapai 0,93 persen secara year to date (ytd).