Bagikan:

JAKARTA - PT Barito Pacific (BRPT) membukukan laba bersih konsolidasi setelah pajak sepanjang 2023 sebesar 100 juta dolar AS, naik siginifikan 213 persen dari pencapaian di 2022 senilai 32 juta dolar AS.

Direktur Utama BRPT, Agus Pangestu mengatakan, tahun 2023 menandai tonggak sejarah baru bagi Barito Pacific, dimana perseroan terus melakukan penciptaan nilai tambah melalui diversifikasi usaha dan ekspansi hilir.

"Meskipun terjadi ketidak-seimbangan pada pasokan dan permintaan sektor petrokimia global, kami berhasil memitigasi kerugian dan mempertahankan keunggulan operasional sepanjang tahun 2023," kata Agus dalam keterangannya, Sabtu 30 Maret.

Ia menjelaskan, ketika petrokimia global terjadi penuh tantangan, anak usaha perseroan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) telah mengambil langkah-langkah transformasional yang akan memperkuat ketahanannya di tahun-tahun mendatang, terutama melalui portofolio infrastruktur dan pengembangan Pabrik hilir Klor-Alkali.

Selain itu, pasca IPO PT Barito Renewable Tbk (BREN) yang meraih pendanaan 200 juta dolar AS, maka memantapkan langkah perseroan dalam memperluas portofolio energi terbarukan.

BREN telah mengakuisisi aset greenfield pembangkit listrik tenaga angin dengan potensi kapasitas 318 MW dan melakukan perjanjian prinsip untuk mengakuisisi Sidrap I dengan kapasitas operasional 79MW.

Agus menyebut, langkah strategis ini sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan untuk mencapai total kapasitas energi terbarukan sebesar 1.300 MW pada tahun 2028.

"Keberhasilan kami dalam memperoleh prospek pertumbuhan baru telah menempatkan kami pada posisi untuk dapat menghasilkan sumber pendapatan yang lebih stabil serta memberikan nilai tambah. Ke depan, kami akan terus berdedikasi untuk mendorong ekspansi dan menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan," tutur Agus.