Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengaku optimistis harga beras bisa turun di bulan ini. Sikap optimisme ini didukung dengan adanya kebijakan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).

Arief menjelaskan sebelum ada kebijakan relaksasi HET beras premium, harga gabah berkisar Rp8.000 per kg. Sedangkan harga beras premium sebesar Rp16.000 per kg.

“Concern kita salah satunya adalah menjaga HET di tingkat petani sekaligus relaksasi kita tanggal 10 sampai 23 Maret. Nanti, tanggal 24 Maret bisa kembali ke HET. Jadi harga Insyaallah, dan pasokan akan baik,” ujar Arief di Gedung DPR, Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret.

Apalagi, kata Arief, pada bulan Maret sampai April ini sudah memasuki musim panen beras. Diprediksi produksinya mencapai 3,5 juta ton pada Maret, dan 4,9 juta ton pada April.

Dengan begitu, Arief optimistis dengan memasukinya musim panen dan juga setelah adanya kebijakan relaksasi HET, harga beras akan lebih baik.

“Kalau saya melihat critical time-nya sudah lewat kemarin di Februari. Dimana pada Januari-Februari produksi vs konsumsi selisihnya 2,8 juta ton. Jadi bulan Maret-April ini harusnya harga lebih baik,” jelasnya.

Meski begitu, Arief memastikan bahwa kebijakan relaksasi alias kenaikan sementara HET beras premium sebesar Rp1.000 per kg tidak akan diperpanjang.

Alih-alih diperpanjang, Arief mengaku mendapat masukan dari anggota Komisi IV DPR RI untuk melakukan peninjauan ulang kebijakan tersebut.

“Enggak diperpanjang, malah PR (pekerjaan rumah) dari Komisi IV (DPR RI) disuruh duduk lagi untuk review,” ujar Arief.