Erick Thohir Sebut BUMN Tak Lagi Gencar di Bisnis Hotel
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Theresia Agatha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, perusahaan pelat merah tidak akan lagi gencar di sektor bisnis perhotelan.

Saat ini, hotel-hotel milik perusahaan pelat merah sudah dikonsolidasikan.

Sekadar informasi, bisnis hotel BUMN saat ini sedang menjadi sorotan usai Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut BUMN tidak perlu masuk ke sektor perhotelan.

Erick bilang, sebelumnya hampir setiap perusahaan pelat merah memiliki bisnis hotel.

Namun setelah Erick menjabat, dia telah mencabut pengelolaan hotel dari BUMN, lalu dikonsolidasikan.

“Di dalam blueprint kita memang kan begini, kalau kita lihat sejarah dari hotel-hotel BUMN, setiap BUMN punya hotel. Makanya ketika kita jadikan satu, jadi 128 hotel yang yg sekarang kita konsolidasikan 23 dan dibagi jadi beberapa kategori bintang 5, 4, dan 3,” katanya ditemui di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, ditulis Jumat, 8 Maret.

Adapun hotel-hotel milik BUMN sudah disatukan dalam holding perhotelan, di bawah naungan PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty). Holding ini menaungi 23 hotel yang dikonsolidasikan, dan dikelola oleh Pesona Indonesia Jaya dan Hotel Indonesia Group (HIG).

Lebih lanjut, Erick mengaku akan mencari mitra dalam bisnis hotel BUMN. Tujuannya agar BUMN tak perlu lagi fokus di semua lini bisnis, termasuk perhotelan.

“Nah Ini yang akan kita cari partner nanti ke depan, karena tidak perlu di semua lini BUMN ada,” ujar Erick.

Menurut Erick, peran BUMN masih diperlukan, utamanya di sektor-sektor penting seperti kesehatan, energi, dan juga pangan. Termasuk pada sektor perhubungan.

“Untuk lini-lini penting seperti vaksin, energi, perkebunan yang konteksnya juga menuju bagaimana kesediaan pangan, keseimbangan energi, airport, pelabuhan, kereta api, saya rasa masih diperlukan,” ucap Erick.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengusulkan tidak perlu ada BUMN yang bergerak di sektor perhotelan.

Prabowo pun meminta penilaian dari Erick Thohir sebagai Menteri BUMN terkait ide tersebut.

“Saya pikir, kita tidak perlu BUMN hotel. Bagaimana menurut Pak Erick? Saya minta saran Pak Erick,” tuturnya di depan Erick dalam acara Mandiri Investment Forum 2024, di Jakarta, Selasa, 5 Maret.

Prabowo bilang usul tersebut muncul seiring dengan keingin untuk merasionalisasi atau mengurangi BUMN yang tidak memiliki strategi bisnis yang lebih jelas.

Lebih lanjut, Prabowo bilang rasionalisasi BUMN bisa menjadi salah satu cara untuk memberikan ruang kepada pihak swasta. Dengan begitu sektor swasta bisa semakin berkembang.

“BUMN, Pak Erick, kita harus rasionalisasi, jika tidak ada alasan yang sangat strategis, mungkin kita harus punya program rasionalisasi privatisasi dari BUMN,” katanya.

Terkait