Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membantu mengatasi persoalan backlog perumahan. BTN juga diminta untuk terus melakukan inovasi.

Hal ini disampaikan Jokowi melalui video yang ditayangkan di acara HUT ke-74 BTN, di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu, 3 Maret.

Adapun backlog perumahan adalah kondisi kesejangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat. Artinya, kuantitas rumah yang belum atau tidak tertangani.

Jokowi ingin di usia yang ke-74 tahun ini BTN bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk menciptakan layanan pelanggan yang lebih modern.

“Saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun ke-74. Saya mendorong BTN untuk terus berinovasi, digitalisasi, sinergi dan kolaborasi untuk menciptakan layanan pelanggan yang modern dan canggih, serta membantu menuntaskan persoalan backlog perumahan di Indonesia,” ujar Jokowi.

Adapun berdasarkan sensus tahun 2020, jumlah backlog perumahan di Indonesia mencapai 12,7 juta keluarga, yang mana sebanyak 57 persen dari total backlog itu atau 7,28 juta keluarga merupakan golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Lebih lanjut, Jokowi juga berharap BTN bisa terus berkontribusi membantu masyarakat Indonesia untuk mendapatkan hunian.

“Dirgahayu BTN semoga dapat terus berkontribusi membantu masyarakat Indonesia untuk memiliki hunian terjangkau dan menjadi bank kebanggaan Indonesia,” jelasnya.