Bagikan:

JAKARTA - PT BNI Sekuritas mentargetkan pertumbuhan nasabah atau investor baru sebesar 20 persen pada tahun 2024.

SEVP Retail Markets & IT BNI Sekuritas Teddy Wishadi menyampaikan total nasabah pada 2023 mencapai 200 ribu nasabah dan diharapkan dapat tumbuh sebesar 20 persen atau bertambah 40 ribu menjadi 240 ribu nasabah di tahun 2024.

"Kita mentargetkan pertumbuhan hingga 20 persen dari tahun sebelumnya dari sisi pertumbuhan nasabahnya," jelasnya di Main Hall BEI, Selasa 27 Februari 2024.

Adapun, target tersebut sejalan dengan target Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2024, yang mencakup penambahan 2 juta investor baru dan pencapaian Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) sebesar Rp12,25 triliun.

Disisi lain, Teddy menyampaikan mentargetkan total transaksi naik 30 persen jika dibandingkan pada tahun 2023. Salah satu upaya untuk mencapai target tersebut adalah menggelar kompetisi trading saham yang bertajuk BIONS Cuanpionship 3 diharapkan akan ada peningkatan transaksi harian dan jumlah nasabah.

"Target transaksi secara keseluruhan, kita mentargetkan itu cukup besar, walaupun challenge cukup berat kita mentargetkan kira-kira 30 persen dari transaksi tahun lalu," tuturnya.

Selain itu, Teddy mengatakan transaksi harian dari BIONS Cuanpionship 3 juga diharapkan dapat meningkatkan sebesar 50 persen jika dibandingkan dengan nilai transaksi yang dicatatkan pada BIONS Cuanpionship 2. BNI Sekuritas juga menargetkan BIONS Cuanpionship 3 dapat berkontribusi sekitar 40 persen dari total target transaksi 2024.

Sebagai informasi, BIONS Cuanpionship 2 berkontribusi sebesar lebih dari 30 persen terhadap total transaksi harian nasabah BNI Sekuritas, dan memberikan pencapaian nilai transaksi lebih dari 167 persen dibandingkan target awal penyelenggaraan, dan memberikan pertumbuhan rata-rata nilai transaksi bulanan peserta hingga 287 persen selama periode kompetisi.

Teddy menyampaikan cukup optimis target tersebut dapat tercapai di 2024 lantaran jika melihat transaksi di awal tahun sudah bertumbuh, walaupun kondisi market saat ini sedang turun.

"Market masih agak turun, tantangannya saat ini pastinya kondisi politik, orang-orang masih wait and see sama ekonomi indonesia setelah pemilu, namun terlihat kondisi sudah lebih baik, diawal-awal ini secara yoy, kita sudah cukup tumbuh 20 persen diawal bulan januari," ujarnya.