JAKARTA - Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI) memiliki harapan yang besar terhadap pemerintahan baru 2024-2029. Terobosan sektor logistik menjadi satu hal yang dinanti para pelaku usaha.
Di era perdagangan modern, efisiensi logistik menjadi kunci utama ekonomi suatu negara. Semakin efisien distribusi barang maka biaya logistik akan semakin murah.
"Kami dari ALFI berharap Presiden dan Wakil Presiden terpilih nantinya untuk bisa membawa ekosistem logistik Indonesia yang lebih baik," kata Ketua Umum ALFI, Akbar Djohan, dalam keterangan tertulisnya, Senin 19 Februari.
Seperti diketahui, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi sektor logistik di Indonesia adalah biaya logistik yang masih tinggi.
Adapun Akbar Djohan yang juga sebagai Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia menjelaskan, penyebab tingginya biaya logistik nasional di antaranya belum terciptanya konektivitas antara pelabuhan yang memberikan kepastian layanan.
Selain itu, perlu standarisasi digitalisasi layanan pelabuhan-pelabuhan utama. Faktor terakhir yang menyebabkan biaya logistik mahal yaitu belum terdistribusinya industri-industri di wilayah Indonesia Timur.
Sehingga jika itu terjadi, akan ada keseimbangan trafik kargo baik dari Indonesia barat ke timur, ataupun sebaliknya. Dengan begitu, biaya logistik bisa turun.
"Ini menjadi hal utama yang harus diperbaiki oleh presiden terpilih," tegas dia.
Apresiasi Penyelenggaraan Pemilu 2024
Sebagai upaya memastikan keberlangsungan usaha, ALFI juga mengapresiasi kinerja para pemangku kepentingan mulai dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), TNI/Polri, hingga masyarakat yang sudah menyelenggarakan Pemilu 2024 dengan kondusif.
“Kami atas nama masyarakat pelaku industri logistik nasional, dari Sabang sampai Merauke, mengapresiasi penyelenggaraan pemilu yang adil, transparan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi di Indonesia,” lanjut dia.
BACA JUGA:
Selain itu, ALFI juga mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang unggul versi hitung cepat (quick count) dan saat ini masih unggul dalam penghitungan real count KPU.
"Kami berupaya maksimal untuk mengimplementasikan visi besar logistik dan rantai pasok Indonesia tersebut. Dan kami siap berkolaborasi dengan kepemimpinan di bawah Prabowo-Gibran jika nantinya hasil real count KPU menyatakan paslon tersebut menjadi pemenangnya,” pungkas dia.