Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan fluktuasi harga minyak dunia yang terjadi saat ini bisa menaikkan harga BBM non subsidi RI di bulan depan.

Menurut Tutuka, dengan adanya konflik di Timur Tengah yang terjadi saat ini, harga minyak dunia terus mengalami fluktuasi harga sehingga memungkinkan ada kenaikan harga BBM nonsubsidi.

"Tren keseluruhan naik, walau naik turun naik turun, tapi kecenderungannya naik," ujar Tutuka saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin 12 Februari.

Tutuka menambahkan, permasalahan distribusi dan logistik miny mentah yang dihadapi di Timur tengah menjadi faktor utama badan usaha akan mengerek harga minyak di bulan maret 2024.

"Ini tergantung permasalahan di Timur Tengah, jadi kan itu membuat sistem logistiknya jadi terganggu," sambung Tutuka.

Meski demikian Tutuka memastikan harga Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite tidak akan mengalami perubahan dalam waktu dekat karena masih mendapat subsidi dari pemerintah.

Lebih jauh Tutuka mengatakan, selain karena konflik geopolitik di Timur Tengah, faktor lain yang mempengaruhi fluktuasi harga BBM non subsidi adalah permintaan impor minyak oleh China yang menjadi salah satu negara konsumen minyak mentah terbesar di dunia.

Sebelumnya, dijelaskan Tutuka, China sempat mengurangi impor minyak mentahnya namun kemudian menambah impornya seiring dengan tingginya kebutuhan akan minyak mentah.

"China itu kan besar. Jadi China itu sekarang kalau dia sudah terpenuhi jadi akan berpengaruh ke harga. Jadi keemarin China sempat tidak terlalu membutuhkan (impor minyak), tapi sekrang membutuhkan lagi. Jadi ada kecenderungan untuk naik ke sana," pungkas Tutuka.