Ekonomi RI 2023 Tumbuh 5,05 Persen, Sri Mulyani: Ini Merupakan Cerita Positif
Menkeu Sri Mulyani (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2023 sebesar 5,05 persen, atau lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada 2022 sebesar 5,31 persen.

Adapun dari pertumbuhan ekonomi tersebut Produk Domestik Bruto (PDB) 2023 mencapai Rp20.892,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp74,96 juta. sedangkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2023 sebesar 5,04 persen year on year (yoy).

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pertumbuhan ekonomi terjadi merata di seluruh wilayah Indonesia dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di Pulau Maluku dan Papua, yaitu mencapai 6,94 persen. Sementara, Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian, yaitu mencapai 57,05 persen.

Dari segi lapangan usaha, sektor transportasi dan pergudangan menjadi kontributor terbesar dari PDB tahun 2023, yaitu sebesar 13,96 persen, diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian 6,12 persen.

Sri Mulyani menambahkan, meski pertumbuhan ekonomi dunia melambat tetapi perekonomian Indonesia tetap mencatatkan pertumbuhan yang positif.

"Meski perekonomian dunia mengalami perlambatan, Alhamdulillah perekonomian Indonesia masih tetap tumbuh positif,” tulis Sri Mulyani dalam postingan akun instagram pribadinya @smindrawati, dikutip Selas 6 Februari.

Menurut Sri Mulyani tahun 2023, perekonomian Indonesia sejak awal diprediksi oleh banyak lembaga internasional sebagai tahun yang penuh tantangan dan turbulensi.

“Ini merupakan suatu cerita positif dari perekonomian Indonesia di tahun 2023, tahun yang sejak awal diprediksi oleh banyak lembaga internasional sebagai tahun yang penuh tantangan dan turbulensi," jelasnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi pada sepanjang tahun lalu akibat perlambatan ekonomi global.

“Sebenarnya perlambatannya tidak terlalu banyak. Kalau dibandingkan dengan 2022, salah satunya, dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global,” terang Amalia dalam konferensi pers, Senin 5 Februari.

Menurut Amalia, adnaya fenomena kekeringan panjang atau El Niño turut memberikan dampak pada kinerja lapangan usaha pertanian.

Meski demikian, Amalia menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh solid, ditengah perekonomian global penuh ketidakpastian.

“Ekonomi Indonesia tetap solid tumbuh terjaga di tengah perlambatan ekonomi global,” tuturnya.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05 persen angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan target dalam APBN 2023 sebesar 5,3 persen.