JAKARTA - Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekdaprov Jabar) Taufiq Budi Santoso mengungkapkan bahwa realisasi investasi di Jabar pada tahun 2024 ini ditargetkan naik sampai dengan Rp250 triliun.
Karenanya, kata Taufiq, menjadi penting bagi pemerintah daerah untuk mendorong, memfasilitasi, dan menyiapkan iklim kondusif bagi investasi.
"Karena kalau kita lihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sebetulnya investasi itu bagian yang penting selain konsumsi pengeluaran pemerintah, kemudian juga ekspor dan impor," kata Taufiq, di Gedung Sate Bandung, dikutip dari Antara, Selasa 30 Januari.
Dalam usaha memuluskan pencapaian target investasi tersebut, Pemprov Jabar pada tahun 2024 ini menggenjot pembangunan dan pengoptimalan berbagai infrastruktur sebagai upaya dalam menarik investor dan mengembangkan investasi di Jabar.
"Sehingga ke depan, bagaimana menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ini dengan infrastruktur yang ada, yang memang memiliki kualitas dan kapasitas yang baik, sehingga angkutan barang dan penumpang bisa berjalan dengan layak dan bisa mengakses lokasi pertumbuhan ekonomi," ujar Taufiq pula.
Untuk pembangunan yang terus dikebut, kata Taufiq, di antaranya penyediaan tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah di Nambo, Legoknangka, Cirebon Raya, dan Bekasi-Karawang-Purwakarta.
"Kami juga sedang menyiapkan perkeretaapian perkotaan di metropolitan Bandung, ini kami bisa pastikan pendanaannya, apakah itu nanti blended finance antara KPBU dengan sumber pendanaan APBN dan APBD, ini juga sedang kita siapkan," ujarnya lagi.
Lalu, beberapa infrastruktur lainnya yang menjadi pendorong perekonomian tengah disiapkan, termasuk bagaimana mengoptimalkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi outlet dan inlet dengan menggunakan penerbangan atau transportasi udara. Selain itu optimalkan Pelabuhan Patimban untuk transportasi laut yang mudah-mudahan ini juga menjadi outlet dan inlet bagi Jawa Barat," katanya.
Untuk pembangunan infrastruktur, kata Taufiq lagi, Pemprov Jabar terus mengembangkan mekanisme pendanaan, untuk kegiatan infrastruktur ini tentunya bersama-sama dengan pihak dunia usaha dengan masyarakat.
BACA JUGA:
"Untuk kami bisa menciptakan apa yang sudah diamanatkan oleh pemerintah pusat dan juga untuk mengembangkan lapangan kerja, mengembangkan kegiatan ekonomi yang ada di Jawa Barat ke depan," katanya menambahkan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jabar Nining Yulistiani mengatakan Pemprov Jabar akan berupaya sekuat tenaga bersama seluruh kabupaten dan kota khususnya dalam memberikan layanan dalam perizinan untuk investasi.
"Untuk Jawa Barat ini ada empat hal yang kemudian menjadi fokus untuk peningkatan investasi kami, yakni infrastruktur, kemudian pariwisata, hilirisasi dan renewable, dan juga investasi berbasis teknologi, karena banyak juga investasi industri padat modal masuk di Jawa Barat," ujar Nining pula.