Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menggodok aturan baru guna meningkatkan produksi minyak dan gas dalam negeri.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan, pemerintah kini merintis gagasan baru dengan menimbang risiko tinggi produksi migas, maka fiskal akan dibenahi, skema gross split disempurnakan.

Selain itu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas bakal dapat pembagian hasil (split) lebih besar.

"Makin tinggi risikonya kita berikan split lebih besar. Untuk minyak, mulai dari 80 (persen) turun hingga 50 kontraktor, 50 pemerintah," ujar Tutuka yang dikutip Rabu 24 Januari

Dikatakan Tutuka, opsi peralihan stratus kontrak bagi KKKS juga akan dibuka lebar dari Gross Split ke PSC Cost Recovery.

"Intinya, memberi kebebasan terhadap pilihan terbaik untuk adposi skema kontrak," sambung Tutuka.

Penerapan ini lantaran beberapa lapangan migas dengan pemberian split penuh (100 persen) tidak ekonomis. Payung regulasi pun tengah disiapkan. Paramater pemberian split akan banyak dipangkas.

"Kita akan keluarkan mudah-mudahan kalau gak bulan (Januari) ini di bulan depan, Peraturan Menteri ESDM baru tentang gross split," imbuh Tutuka.

Kehadiran beleid anyar ini menonjolkan fleksibilitas. Bahkan bisa memfasilitasi pengembangan blok migas non konvensional. Apalagi, umumnya KKKS enggan implementasi cost recovery.

"Simplified gross split itu seperti tax royalti, ini kan belum ada di Indonesia," tambah Tutuka.

Selain perbaikan fiskal, banyak success story di sektor hulu migas di tahun 2023. Mulai dari peningkatan pengeboran 38 sumur ekplorasi tajak dengan rasio sukses 54 persen, pengembangan 799 sumur, naiknya besaran nilai investasi hingga 0,9 miliar dolar AS, agresivitas eksplorasi di laut dalam, sampai penemuan big-fish giant discovery.

"Kalau di atas 500 juta adalah giant discovery. Kita mendorong KKKS bergeser ke sumur yang potensi candangannya besar," tambah Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto beberapa waktu lalu.

Langka-langkah di atas dikatakan mampu menembus 123,5 persen Rasio Penggantian Cadangan atau Reserve Replacement Ratio (RRR) di tahun 2023.

Capaian ini dipastikan menambah umur cadangan migas. Mengomparasi cadangan baru dengan cadangan migas yang sudah diambil. Ini bukti bahwa cadangan migas di Indonesia terklasifikasi aman.

"Kalau kita pertahankan terus di atas 100 terus, cadangan (migas) akan tambah," jelas Dwi.