KARAWANG - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyampaikan jatah pupuk bersubsidi untuk petani di wilayah Karawang berkurang drastis hingga 50 persen jika dibanding 2023.
"Alokasi pupuk di Karawang pada tahun ini, sesuai dengan RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok tani) memang mengalami pengurangan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Asep Hazar, saat dihubungi di Karawang, Jumat, 19 Januari.
Ia menyebutkan, jika dibandingkan dengan alokasi pupuk untuk wilayah Karawang pada tahun sebelumnya, maka pada tahun ini terjadi pengurangan sekitar 50 persen jatah pupuk untuk wilayah Karawang.
Alokasi pupuk urea subsidi untuk wilayah Karawang pada tahun 2023 mencapai 58 ribu ton. Sedangkan pada tahun ini, jatah untuk Karawang hanya 31 ribu ton pupuk urea subsidi.
Asep Hazar berharap agar para petani di daerahnya tidak khawatir atas pengurangan alokasi atau jatah pupuk untuk wilayah Karawang. Sebab, pemerintah bisa melakukan penambahan alokasi pupuk subsidi tambahan.
Ia berharap agar petani bisa tetap fokus menanam, dan memanfaatkan pupuk subsidi yang didistribusikan pada musim tanam pertama tahun ini.
"Dilihat dari alokasi pupuk subsidi di Karawang seperti yang tercantum dalam RDKK, memang ada pengurangan. Tapi alokasi itu tidak mutlak, karena dalam pelaksanaannya bisa ditambah," kata dia.
Jadi, katanya, meski dalam RDKK jatah pupuk urea subsidi di Karawang mengalami pengurangan hinga 50 persen, tapi sebenarnya alokasi pupuk subsidi pada tahun ini lebih fleksibel.
BACA JUGA:
"Alokasi ini fleksibel. Bisa ditambah jika ternyata kurang. Kemungkinan April akan ada penambahan alokasi untuk musim tanam berikutnya," kata Asep Hazar.