JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Kayangan di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menyiagakan sebanyak 26 kapal penyeberangan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah penumpang dan kendaraan selama libur Tahun Baru 2024.
"Ada 26 kapal yang kita siapkan untuk lintas Kayangan dan Poto Tano di Sumbawa Barat," kata General Manager ASDP Pelabuhan Kayangan, Agus Djoko Trianto mengutip Antara.
Ia mengatakan setiap hari terdapat 10 kapal dengan 82 trip yang melayani penyeberangan Pelabuhan Kayangan - Pelabuhan Poto Tano pulang pergi (PP).
"Sehari itu ada 82 trip, artinya dengan 10 kapal tidak akan ada penumpukan di pelabuhan," ujarnya.
Agus mengaku bila terjadi penumpukan di pelabuhan, jumlah kapal yang beroperasi akan di tambah dari 10 kapal menjadi 12 kapal. Namun jika dirasa kurang maka akan ditambah lagi jadi 14 kapal.
"Artinya dari 82 trip menjadi 95 trip. Total kapal yang siap 26 kapal, namun normal kita 10 itu sudah mengkover," ujarnya.
Menurutnya masyarakat tidak perlu khawatir harus sampai berjam-jam menunggu antrean di pelabuhan, karena hal itu tidak akan terjadi.
"Tidak ada sampai berjam-jam nunggu antrian, begitu datang kumpul, berangkat naik, seterusnya seperti itu," kata Agus.
Selain itu, lanjut Agus, selama libur Tahun Baru tarif penyeberangan tetap seperti biasa dan tidak ada kenaikan tarif. Hanya saja untuk pembelian tiket yang berubah dari manual ke daring.
"Jadi pembelian tiket sudah 'online' semua," ujarnya.
BACA JUGA:
Untuk pemesanan tiket, masyarakat diminta sudah merencanakan keberangkatan jauh sebelumnya, pasalnya jika terlambat maka tiket yang sudah dibeli akan hangus seperti transportasi udara.
"Sebelum itu hangus pengguna jasa bisa menghubungi nomor telepon 191 untuk melakukan refund atau dibatalkan. Mekanisme revans bisa dijelaskan di counter 191. Idealnya kalau sudah beli sper waktu 2 jam sebelum keberangkatan, misalnya kalau nyeberang jam 11 harus tiba di pelabuhan jam 9. Jadi masih ada waktu, supaya tidak terlambat," terangnya.
Untuk pembelian tiket bisa dilakukan secara mandiri melalui handphone atau menggunakan jasa masyarakat yang ada sebelum masuk areal pelabuhan.
"Untuk beli tiket mandiri sesuai dengan tarif, tetapi kalau menggunakan jasa masyarakat hanya membayar jasa karena sudah membantu, diusahakan tidak sampai memberatkan konsumen," katanya.