JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pekerja migran internasional berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,87 persen hingga 1,07 persen.
“Dalam lima tahun terakhir proporsi remitansi terhadap PDB nasional ternyata meningkat dari 0,8 persen sampai 1,07 persen,”tutur Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangannya, Rabu 20 Desember.
Amalia menyampaikan pemetaan yang tepat pada dara migrasi dalam sektor pendidikan akan menentukan pembangunan manusia dengan landasan tren pendidikan teraktual sehingga pembangunan lebih tepat sasaran.
Berdasarkan data laporan Bank Dunia untuk kategori low skilled migrant dari Indonesia yang bermigrasi ke Amerika Serikat mampu mendapatkan kenaikan pendapatan hingga 500 persen.
Menurutnya, penghasilan migran internasional dipengaruhi oleh skill, gender, usia dan kemampuan bahasa.
Secara umum, upah migran dengan dokumen resmi hampir sama dengan besaran upah nasional negara tujuan karena perolehan akses berbagai pekerjaan formal.
BACA JUGA:
Amalia menyampaikan jika dibandingkan dari tahun 1960 ke tahun 2020 migrasi dari negara berpendapatan rendah meningkat dua kali lipat. Sedangkan jumlah orang yang datang ke negara berpendapatan tinggi meningkat hampir tiga kali lipat.
"Sebagaian besar migran internasional berasal dari negara berpendapatan menengah, sedangkan negara tujuan utama pada Gulf Cooperation Council (GCC), atau negara yang lebih baik, atau 88 persen ke Arab Saudi," pungkasnya.