Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo bercerita soal masalah pengupahan yang masih menjadi permasalahan serius hingga saat ini.

Ganjar menilai, selama ini pekerja, pengusaha dan pemerintah selalu merasa tidak puas dengan ketetapan pengupahan.

Kemudian, Ganjar membagikan pengalamannya saat menjadi Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun dan berupaya keras menyelesaikan masalah pengupahan.

Menurut dia, selama ini pekerja seringkali mengkhawatirkan beberapa hal jika menerima upah yang kecil, mulai dari kesehatan hingga biaya anak sekolah.

"Saya temukan empat masalah, saya takut sakit, maka BPJS hadir, tentu yang ngurus negara, perusahaan. Kedua, saya takut anak saya enggak bisa sekolah, oke sekolah gratis, kalau tidak? kamu masuk kategori miskin kan? kalau jawabanmu iya, kamu tak kasih subsidi," kata Ganjar dalam agenda Dialog Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bertajuk "Capres 2024 Roadmap Perekonomian Indonesia 2024-2029" di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin, 11 Desember.

Berikutnya, Ganjar mengaku para pekerja juga sering bercerita kalau mereka boros pengeluaran untuk transportasi menuju dan pulang dari tempat kerja.

"Saya boros di angkot karena itulah yang kami keluhkan sekarang, saya buatkan subsidi, saya minta bantuan pusat, maka saya bikin Transjateng yang masuk ke kawasan-kawasan industri," ujarnya.

Sementara yang terakhir berkaitan dengan akomodasi. Ganjar mengatakan, jika beberapa permasalahan pekerja diambil alih oleh pemerintah seperti formulasi yang dia terapkan di Jawa Tengah, dia meyakini indeks kebahagiaan pekerja bisa meningkat.

"Kalau ditanya, disurvei, dia (pekerja) bisa menambah performa surveinya dari sisi indeks kebahagiaan pekerja," imbuhnya.