JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan menggeser Budi Waseso (Buwas) dari Direktur Utama Perum Bulog menjadi Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Kata Erick, pergeseran itu hal yang biasa.
Erick juga menekankan bahwa tidak ada isu apa-apa di balik pergeseran Buwas yang sebelumnya mengurus beras menjadi jadi mengurus semen.
“Enggak ada apa-apa. Rotasi seperti biasa,” katanya ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, ditulis Selasa, 5 Desember.
Lebih lanjut, Erick mengatakan langkah tersebut juga untuk mensinergikan antara Perum Bulog, Badan Pangan Nasional dan Kementerian Pertanian. Sekaligus untuk mendukung Bulog sebagai stabilisator harga pangan.
“Kan memang kita mensinergikan yang namanya Bulog dengan Badan Pangan dan juga Kementerian Pertanian. Yang diharapkan juga nanti Kemenkeu dan semua menyetujui Bulog kembali menjadi stabilisator,” ucapnya.
Karena itu, sambung Erick, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjadi Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog. Sementara Bulog dipimpin oleh Bayu Krisnamurthi.
“Makanya pimpinan ketua dewas Pak Arief sekarang dan pimpinan yang baru Pak Bayu,” jelasnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Budi Waseso atau Buwas sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Penunjukkan Buwas sebagai Komut emiten berkode saham SIG ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2023 yang diselenggarakan hari ini, di Jakarta, dengan agenda perubahan susunan pengurus Perseroan.
“Rapat mengangkat Bapak Budi Waseso sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen, dan Ibu Ratna Irsana sebagai Komisaris Independen,” tutur Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni dala keterangan resmi, Jumat, 1 Desember.