PLN dan Masdar Bakal Kembangkan Kapasitas PLTS Cirata Jadi 500 MW
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Abu Dhabi Future Energy Company PJSC bersama Masdar menandatangani perjanjian dengan perusahaan listrik milik negara Indonesia PLN untuk melanjutkan rencana pengembangan kapasitas PLTS terapung Cirata menjadi 500 megawatt (MW).

Masdar dan PLN juga menjajaki peluang hidrogen ramah lingkungan.

Perjanjian yang ditandatangani oleh Chief Executive Officer Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi, Direktur Utama PLN Group, Darmawan Prasodjo, dan Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah mencakup kesepakatan kerangka kerja untuk studi bersama mengenai peningkatan kapasitas PLTS terapung Cirata hingga tiga kali lipat menjadi 500 MW.

Kedua perusahaan juga sepakat untuk mengeksplorasi opsi energi terbarukan di seluruh dunia dan prospek pengembangan hidrogen hijau, yang memiliki potensi besar untuk mendekarbonisasi industri-industri hard-to-abate (sulit untuk didekarbonisasi), termasuk pembuatan baja, konstruksi, transportasi, dan penerbangan.

Dengan sumber daya matahari yang melimpah, UEA dan Indonesia berada di posisi prima untuk menjadi pusat produksi hidrogen hijau.

UEA dan Indonesia memiliki target nol karbon yang ambisius yang akan didukung oleh kerja sama yang lebih mendalam antara Masdar dan PLN.

"Masdar berharap dapat memperluas kerja sama energi bersih dengan PLN. Kami sangat bangga telah berhasil meresmikan PLTS terapung berkapasitas 145MW (192MWp) dengan mitra-mitra kami awal bulan ini," ujar Chief Executive Officer Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi dalam keterangan yang diterima VOI, Senin, 4 Desember.

Pada bulan September, Masdar dan PLN menandatangani perjanjian untuk mengembangkan Fase II dari PLTS Cirata dengan meningkatkan kapasitas hingga 500 MW.

Ini terjadi setelah perubahan regulasi baru dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Indonesia, yang kini memungkinkan hingga 20 persen cakupan air untuk penggunaan energi terbarukan.

Dibangun di atas air, pembangkit Cirata mengurangi penggunaan lahan, sebuah pertimbangan utama untuk negara seperti Indonesia yang memiliki lahan terbatas tetapi air melimpah.

Efek pendinginan air juga dapat meningkatkan efisiensi, dan panel surya mengurangi penguapan, menghemat air untuk minum dan irigasi.

Di bulan Februari, Masdar turut terjun ke pasar geothermal (panas bumi) setelah melakukan investasi strategis di Pertamina Geothermal Energy. Indonesia merupakan pasar panas bumi terbesar kedua di dunia.