Sri Mulyani Tagih Janji Kominfo Selesaikan Program BTS 4G
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Tangkapan Layar YouTube)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi untuk menyelesaikan program-program yang ada.

Dalam hal ini khususnya proyek menara base transceiver station (BTS) 4G yang dikorupsi.

"Saya bilang sama Pak Budi Arie, BTS di daerah dulu janjinya 75.000 desa di Indonesia connected digitally, puskesmas 10.000 harusnya connected digitally, 240.000 SD di seluruh madrasah semuanya akan digitally connected. Jadi aku nagih sama menterinya yang sekarang. Sip sip sip gitu," kata Sri Mulyani dalam acara Indonesia Digital Summit 2023, Selasa, 28 November.

Menurut Sri Mulyani, program tersebut sangat penting untuk diselesaikan agar dapat mencapai digitalisasin hingga ke daerah-daerah dan satu-satunya kementerian yang anggarannya tidak dipotong, namun justru ditambah ketika pandemi COVID-19.

"Pada saat COVID semua lembaga anggarannya dipotong untuk ngurusin COVID, satu-satunya yang ditambahkan adalah tempatnya Pak Budi Arie yaitu Kominfo untuk pembangunan satelit, fiber optic, BTS dan lain-lain. Beliau (Budi Arie) bilang bukan saya, tapi ya sudah lah pokoknya saya kan kementeriannya," tutur Sri Mulyani.

Bendahara Negara itu menyampaikan, prospek ekonomi digital Indonesia akan terus meningkat.

Nilainya diperkirakan mencapai 82 miliar dolar AS pada 2023 dan dapat mencapai 360 miliar dolar AS pada 2030.

Sri Mulyani menyampaikan, digitalisasi ekonomi perlu untuk ditingkatkan agar dapat menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Setidaknya ekonomi digital memiliki dampak di empat area yakni kesetaraan sosial, penciptaan lapangan kerja, keuntungan pembeli dan keuntungan finansial.

Menurut Sri Mulyani, dalam proses menuju digitalisasi yang merata tidaklah mudah.

Sebab, ada beberapa tantangan kebijakan dan regulasi yang tepat untuk mengaktualisasi potensi yang dianggap tinggi tersebut.

"Ini menimbulkan banyak sekali opportunity tapi juga tantangan mengenai policy dan regulasi yang tepat untuk mengaktualisasi potensi yang dianggap sangat tinggi. Apakah dalam bentuk digital payment dari sisi financial, insurance, ini merupakan bidang financial yang kami akan terus mencoba merumuskan policy untuk sebuah kemungkinan opportunity yang terbuka ini," ucapnya.

Terkait