Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu menjadi co-Campaign Manager penyelenggaraan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Gerakan Nasional Bangga Berwisata Indonesia (BBWI) di Provinsi Bengkulu, pada 2023 ini.

Diketahui, Gernas BBI dan BBWI Bengkulu pada tahun ini mengangkat tema “Mela Belanjo kek Bejalan ke Bengkulu” yang memiliki makna “Ayo Berbelanja dan Berkunjung ke Bengkulu”.

Sementara, untuk Gernas BBWI mengangkat tema "Bulan Olahraga".

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Gernas BBI/BBWI akan meningkatkan pembelian produk dalam negeri, terutama produk IKM.

"Melihat kondisi ekonomi Indonesia yang kian membaik, kami semua optimis dengan terus menggemanya Gernas BBI/BBWI, maka para pelaku industri di Indonesia bisa mendapatkan manfaat besar dari tingginya animo masyarakat yang membeli produk dalam negeri, terutama produk IKM," ujar Menperin Agus dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Senin, 20 November.

Sebagai Co-Campaign Manager, Menperin Agus mengatakan, pihaknya mendukung peningkatan daya saing produk dan kualitas SDM IKM Bengkulu melalui berbagai fasilitasi dan pendampingan, seperti penguasaan teknologi e-business melalui program e-Smart IKM, on-boarding ke dalam e-katalog LKPP, edukasi dan konsultasi usaha, literasi digital, serta webinar.

Lalu, pendaftaran merek IKM, pendampingan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk industri kecil, desain kemasan dan cetak kemasan, serta publikasi dan promosi di media sosial.

"Pada kesempatan ini, kami melihat 30 IKM terbaik Provinsi Bengkulu dan lima IKM Champion dengan total penjualan terbanyak selama diadakannya Gernas BBI/BBWI Bengkulu 2023. Total penjualan 30 IKM secara online dan offline selama 1 September 2023 hingga 11 November 2023 tercatat sebesar Rp11,72 miliar," kata dia.

Agus menyebut, pendataan omzet dilakukan dengan mendata total transaksi para IKM yang dilakukan secara online maupun offline.

Tercatat, rata-rata omzet bulanan offline selama pendampingan mencapai angka Rp5,12 miliar dengan peningkatan sebesar 62,06 persen, serta rata-rata omzet bulanan online selama pendampingan sebesar Rp85,3 juta dengan peningkatan sebesar 235,97 persen.

Sehingga rata-rata omzet bulanan total selama pendampingan mencapai sebesar Rp5,2 miliar dengan peningkatan rata-rata bulanan sebesar 63,44 persen.

"Hal ini mengindikasikan bahwa dukungan internet dan teknologi dalam aspek pemasaran produk IKM terbukti nyata dapat meningkatkan akses pasar para pelaku IKM, dan tentu ini merupakan kesuksesan kami bersama," ucapnya.

Lebih lanjut, Agus menyebut, pihaknya berkomitmen untuk melakukan pendampingan kepada IKM Bengkulu yang terpilih dan terus mengajak seluruh masyarakat untuk bangga dan membeli produk dalam negeri, termasuk produk kreasi IKM Bengkulu.

Dia turut mengapresiasi seluruh pihak yang telah bersinergi dalam pelaksanaan Gerakan Nasional BBI/BBWI Bengkulu 2023.

"Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Pemerintah Provinsi Bengkulu atas kesempatan yang diberikan kepada Kemenperin untuk turut menyukseskan rangkaian kegiatan Gernas BBI/BBWI di Provinsi Bengkulu Tahun 2023," tuturnya.

Adapun Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 14 Mei 2020 silam, yang merupakan dukungan terhadap sektor industri di Indonesia, khususnya pelaku industri kecil dan industri menengah (IKM).

Pada penyelenggaraan Gernas BBI tahun 2023, pencapaian Key Performance Indicator (KPI) program tidak hanya diukur dari jumlah IKM/UMKM yang onboarding dan belanja produk dalam negeri.

Namun, juga selaras dengan Gerakan Nasional Bangga Berwisata Indonesia (BBWI) yang bertujuan meningkatkan jumlah kunjungan pariwisata ke berbagai destinasi wisata di Tanah Air.

Caption: Puncak Gernas BBI dan BBWI 2023 diselenggarakan di Bengkulu. Foto: Dok. Kemenperin