Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sudah rampung dan siap untuk diresmikan.

Bendungan berkapasitas 250,81 juta meter kubik ini akan dimanfaatkan sebagai tampungan air untuk mendukung irigasi pertanian dan sumber air baku di kawasan segitiga Cirebon-Patimban-Kertajati (Rebana) yang berada di Kabupaten Indramayu dan Sumedang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan untuk mendukung ketahanan pangan.

"Bendungan dan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar. Oleh karena itu, pastikan kualitas pekerjaannya baik sehingga dapat segera dimanfaatkan secara optimal untuk mengairi sawah-sawah milik petani," kata Menteri Basuki dalam siaran persnya, dikutip Kamis, 9 November.

Pembangunan Bendungan Cipanas sendiri dikerjakan sekitar 7 tahun mulai 2016-2023, dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya-PT Jaya Konstruksi (KSO) yang fokus pada pembangunan tubuh bendungan dan PT Brantas Abipraya (Persero) untuk pembangunan infrastruktur pendukung.

Secara keseluruhan, biaya pembangunan Bendungan Cipanas mencapai sebesar Rp2,03 triliun yang bersumber dari APBN.

Bendungan yang memiliki kapasitas 10 kali lebih besar dari Bendungan Kuningan ini diproyeksikan dapat menambah suplai air irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 ha, khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut.

"Dukungan air irigasi dari bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam para petani dari sebelumnya menggunakan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun mejadi dua atau tiga kali panen," ujar Basuki.

Dengan kapasitas tampung yang besar, Bendungan Cipanas juga diharapkan dapat memenuhi air baku sebesar 850 liter per detik bagi kawasan industri Rebana dan kawasan permukiman, termasuk Bandara Kertajati.

Saat ini, telah didesain untuk kawasan industri di Kabupaten Sumedang sebesar 650 liter per detik dan kebutuhan air minum masyarakat di Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, sebesar 200 liter per detik.

Adapun Bendungan Cipanas dibangun setinggi 71,60 m dengan tipe urugan inti tegak. Bendungan ini memiliki luas genangan 1.315,95 ha yang juga dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya.

Sebab, mampu mengurangi debit banjir sebesar 487,75 meter kubik per detik, serta berpotensi sebagai sumber pembangkit listrik sebesar 3 MW.