Bagikan:

JAKARTA - Indonesia dan Prancis sepakat menjalin kemitraan strategis yang difokuskan pada lima bidang kerja sama, yaitu perdagangan dan investasi, pendidikan, industri pertahanan, sosial budaya, dan penanganan dampak perubahan iklim.

Realisasi investasi Prancis di Indonesia pada 2019 tercatat mencapai 16,89 juta dolar AS untuk 255 proyek. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya senilai 13,10 juta dolar AS untuk 186 proyek.

Lebih lanjut, menurut catatan Kementerian Luar Negeri terdapat peningkatan signifikan dalam investasi Prancis di Indonesia yaitu sebesar 480 persen dari 25 juta dolar AS pada 2020 menjadi 145 juta dolar AS di 2021.

Sejalan dengan peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dalam hal ini yaitu Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (Setdenas KEK) mengadakan pertemuan dengan Mouvement des entreprises de France (MEDEF) International di Paris Prancis.

Pertemuan ini bertujuan mendorong investasi Prancis di Indonesia dan mempromosikan KEK Indonesia kepada para investor dan pelaku usaha dari Prancis, serta untuk menjajaki kerja sama antara KEK Indonesia dengan pihak MEDEF Internasional.

“Kerja sama antara Setdenas KEK dengan MEDEF Internasional berpotensi besar untuk mendorong investasi di Indonesia, karena MEDEF Internasional merupakan representasi para pengusaha Prancis, dengan anggota yang juga terdapat perusahaan-perusahaan besar dan menengah,” ungkap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, selaku Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso dalam keterangannya Selasa, 7 November.

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Sesmenko Perekonomian Susiwijono tersebut diterima oleh Chairman of the France-Indonesia Business Council and Chairman of the Supervisory Board of Louis Dreyfus Armateurs, M. Phillippe Louis-Dreyfus.

Pada kesempatan tersebut, Setdenas KEK memaparkan sejumlah peluang investasi pada 20 KEK yang telah ditetapkan Pemerintah, kemudian tentang insentif dan kemudahan yang dapat diperoleh oleh pelaku usaha asal Prancis apabila berinvestasi di KEK Indonesia.

Terdapat setidaknya sembilan pelaku usaha serta konsultan investasi asal Prancis yang aktif membahas berbagai permasalahan dan potensi investasi di Indonesia, yakni Alstom – industri sistem transportasi, DS Advocats – firma hukum/konsultan investasi, L’oreal – Industri kecantikan, kosmetik, produk kesehatan, Naval Group – industri bidang deep technology serta industri pertahanan,Thales – industri bidang deep technology, Eiffage Infrastructure – industri bidang konstruksi infrastruktur strategis, Flying Whales - industri pesawat, Pernod Ricard – industri minuman, dan Montgomery Conseil – konsultan industri dan jasa bisnis.

Sejumlah perwakilan perusahaan yang hadir menyampaikan ketertarikannya atas insentif dan kemudahan yang ada di KEK, serta menyampaikan rencana untuk menjajaki investasi di KEK.

Selain itu, terdapat pelaku usaha asal Prancis yang sebelumnya telah berinvestasi di Indonesia yang menyampaikan permohonan dukungan Pemerintah atas berbagai permasalahan kepabeanan dan perpajakan pada industri eksistingnya saat ini, selanjutnya mereka juga menyampaikan ketertarikan untuk melakukan perluasan investasi di KEK yang ada, mengingat sejumlah insentif dan kemudahan yang ditawarkan.

Sesmenko berharap dapat untuk terus memperluas kerja sama dengan MEDEF Internasional. “Sedapat mungkin kami dapat memperluas hubungan ke beberapa lingkup kerja sama, seperti acara promosi bersama, kerja sama teknis, dan lain-lain. Kami juga ingin menunjukkan komitmen sebagai Pemerintah Indonesia untuk mendukung pengembangan KEK dengan memberikan insentif, baik insentif fiskal maupun non fiskal,” pungkasnya.