JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, progres pembangunan 36 unit Rumah Tapak Jabatan Menteri di IKN Nusantara sudah mencapai 39 persen hingga saat ini.
"Progresnya sudah 39 persen, semua ruang sudah terbangun," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto usai ditemui dalam acara Konstruksi Indonesia 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 3 November.
Iwan mengatakan, nantinya seluruh furnitur yang ada di rumah tapak tersebut mengutamakan produk-produk buatan dalam negeri. "(Semua furnitur) di sana itu produk dalam negeri yang kami utamakan," ujarnya.
Dia menegaskan, bahwa pembangunan rumah tapak tersebut pasti berbeda dari rumah susun (rusun) lantaran rumah untuk menteri sendiri memiliki luas hingga 580 meter persegi, sementara untuk rusun hanya 98 meter persegi.
"Beda, dong. Kan, peruntukkannya untuk menteri, tapi kami siapkan nanti ada beberapa alternatif desain juga, ada yang klasik dan modern," ucap Iwan.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Iwan mengatakan bahwa desain tiap-tiap rumah menteri tidak akan jauh berbeda, hanya saja mungkin ada 2-4 alternatif saja.
"Untuk mockupnya langsung di sana, nggak ada mockup di sini. Luasnya 580 meter per segi/unit, itu gede banget gimana mockupnya," ungkap dia.
Adapun saat ini sudah ada sekitar 32 unit Rumah Tapak Jabatan Menteri yang telah terbangun, dan telah dilaksanakan pula penghijauan di kawasan persil 104 dan 105.
Menurut rencana, seluruh unit Rumah Tapak Jabatan Menteri akan selesai pada pertengahan 2024 dan bisa segera dihuni.