PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Torehkan Pencapaian Positif Sepanjang Kuartal III 2023
Sebelumnya pada Agustus lalu, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk juga mengukir prestasi dengan mendapatkan penghargaan internasional di ajang Annual Global CSR & ESG Summit and Awards 2023. (Dok. PGE)

Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) torehkan pencapaian positif dengan membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang Kuartal III-2023.

Pada laporan kuartal III-2023, PGEO membukukan kenaikan laba bersih sebesar 19,7 persen year-on-year, dari 111,4 juta dolar AS menjadi 133,4 juta dolar AS atau Rp2,065 triliun (kurs Rp 15.487 per 30 September 2023).

Sementara dari sisi pendapatan usaha, emiten panas bumi milik pemerintah ini mencatatkan peningkatan 7,49 persen dari 287,4 juta dolar AS menjadi 308,9 juta dolar AS atau Rp4,7 triliun year-on-year.

Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Nelwin Aldriansyah mengatakan pencapaian ini menunjukkan bahwa PGE telah berhasil mengelola keuangan dengan baik.

"Selain itu juga PGEO telah mampu meningkatkan kinerja operasional dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," ujarnya.

Pada kuartal-III 2023 ini, PGEO juga sudah membukukan pendapatan kredit karbon sebesar 732 ribu dolar AS atau Rp11,3 miliar yang merupakan pendapatan perdana dari bursa karbon Indonesia.

Nelwin mengatakan capaian ini telah membuat PGE berada di posisi keuangan solid untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat debt to equity ratio (DER) yang kuat, yaitu di 36,8 persen.

"Dengan tingkat DER yang baik ini menjadi sinyal positif bagi kami untuk membuka peluang ekspansi usaha melalui pendanaan pihak ketiga," ujar Nelwin.

Sisi ekuitas Perseroan juga menunjukkan tren meningkat dari 1,25 juta dolar AS menjadi 1,93 juta dolar AS atau Rp29,8 miliar apabila dibandingkan dengan 31 Desember 2022.

Hal ini menunjukkan, kata Nelwin, PGEO berada dalam kondisi keuangan yang sehat dan memiliki kemampuan untuk membayar hutang dan menghasilkan laba.

"Sedangkan liabilitas Perseroan turun dari 1,22 juta dolar AS menjadi 960 ribu dolar AS atau Rp14,8 miliar." tuturnya.

Dari seluruh area, sampai dengan kuartal III-2023 pendapatan PGEO Area Kamojang menyumbang pendapatan terbesar Perseroan senilai 109,6 juta dolar AS atau Rp1,6 triliun, yang kemudian disusul oleh PGEO Area Ulubelu senilai 86,1 juta dolar AS atau Rp1,3 triliun

Lantas dalam upaya mengukuhkan posisi sebagai world class green energy company, pada kuartal III-2023 ini Perseroan aktif melakukan kerja sama strategis dengan berbagai pihak.

Di antaranya PT Jasa Daya Chevron (Chevron) dalam pengembangan Way Ratai, Africa Geothermal International Limited (AGIL) untuk mengembangkan potensi panas bumi pada konsesi Longonot di Kenya, serta Geothermal Development Company (GDC).

"Pencapaian yang sudah sangat baik ini tentunya akan menjadi pemacu kami untuk dapat terus tumbuh dan berkembang dalam menyediakan energi hijau bagi masyarakat Indonesia," pungkas Nelwin.