Sri Mulyani Siapkan 3 Paket Kebijakan Jaga Ekonomi, dari BLT El Nino hingga PPN Rumah Gratis
Menkeu Sri Mulyani (Foto; Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Perekonomian dunia masih dibayangi sejumlah sentimen negatif mulai dari konflik geopolitik, volatilitas harga komoditas, kenaikan suku bunga, kenaikan harga bahan baku, masalah iklim, dan inflasi. Hal ini diperkirakan ke depannya membuat pertumbuhan ekonomi melambat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, ketidakpastian perekonomian global akan sangat berdampak pada perekonomian dalam negeri. Oleh sebab itu, pemerintah menyiapkan tiga paket kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat dan menstabilkan perekonomian nasional.

Menurut Ani sapaan akrabnya, dengan adanya berbagai sentimen global akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih rendah dari rencana 5,06 persen yaitu di 4,86 persen.

Maka itu, untuk mengantisipasi dampak perekonomian yang akan ditimbulkan ke depannya, pemerintah telah menyiapkan tiga paket kebijakan. Adapun di antaranya, melakukan penambahan bansos untuk memitigasi dampak El Nino guna menjaga daya beli masyarakat.

Menurut Sri Mulyani awalnya pemerintah hanya merencanakan bansos beras hanya dari Maret hingga November 2023 dengan anggaran sebesar Rp15,9 triliun. Kemudian ditambahkan untuk Desember 2023 dengan anggaran sebesar Rp 2,67 triliun.

Selain bansos beras, pemerintah juga memberikan BLT dengan anggaran sebesar Rp7,52 triliun yang nantinya masyarakat akan menerima uang Rp200.000 dalam setiap bulan yakni pada November dan Desember 2023. Sehingga total uang yang diterima masyarakat adalah Rp400.000.

Selanjutnya paket kebijakan yang kedua yaitu, pemerintah akan melakukan penguatan UMKM dengan melakukan percepatan penyaluran subsidi KUR yang dianggarkan sebesar Rp297 triliun.

Kemudian paket ketiga yaitu berupa insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang akan ditanggung pemerintah (DTP) untuk rumah di bawah Rp2 miliar, bantuan biaya administrasi serta tambahan target bantuan rumah sejahtera terpadu program ini akan berlaku di 2023 dan 2024 dengan total anggaran Rp3,2 triliun.

Sri Mulyani berharap dengan adanya paket kebijakan ini, perekonomian Indonesia pada kuartal IV-2023 dapat tetap tumbuh 5,06 persen. Sehingga secara keseluruhan ekonomi 2023 tumbuh 5,1 persen.

“Berharap dengan nerbagai langkah yang disiapkan bisa membuat perekonomian kita bertahan dari guncangan ketidakpastian global,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu, 25 Oktober.

Sri Mulyani menyampaikan dengan adanya berbagai sentimen negatif akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,1 persen turun dari target dalam APBN 2024 di 5,2 persen.