Bagikan:

SUKOHARJO - Pelaksana tugas (Plt) Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi menjelaskan, Perum Bulog telah menyalurkan beras komersial ke penggilingan padi dengan harga Rp12.000 per kilogram.

Dia meminta agar penggilingan padi menjual beras ke masyarakat paling mahal Rp13.900 per kilogram.

"Sejauh ini yang saya dengar terakhir harga yang dilepas dari Bulog Rp12.000 per kilogram kemudian harga di akhir (konsumen) maksimum Rp13.900 per kilogram, ini baguslah untuk kita semua," kata Arief dikutip dari ANTARA, Selasa, 24 Oktober.

Arief menilai, distribusi beras komersial Bulog adalah langkah yang menguntungkan bagi berbagai pihak mulai dari pemerintah, pelaku usaha penggilingan padi, hingga masyarakat.

"Ada win win solution, penggilingan padi kekurangan Gabah Kering Petani bisa tetap melakukan aktivitas, repacking (pengemasan ulang), dan lain-lain. Bulog juga bisa mempercepat beras komersialnya, masyarakat ada pilihan beras untuk memperoleh harga yang cukup bersaing," jelas Arief.

Asal tahu saja, stok beras komersial Bulog sebanyak 200 ribu ton dikucurkan langsung ke penggilingan padi secara nasional.

Langkah itu melengkapi upaya-upaya intervensi pemerintah yang telah digencarkan selama ini demi percepatan penurunan harga beras yang masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET).

"Jadi perintah Bapak Presiden Joko Widodo ke saya adalah membentuk ekosistem pangan dengan menghubungkan end to end. Mulai dari kementerian, lembaga, asosiasi, swasta, BUMN, sampai pihak di pasca panen seperti penggilingan padi. Semuanya bahu membahu utamanya untuk penguatan stok dan kestabilan harga di pasar," ujar Arief.

Berdasarkan Panel Harga Pangan yang dikelola Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras medium di pasaran kembali menggambarkan kondisi yang semakin kondusif.

Terpantau harga beras medium per 23 Oktober tercatat Rp13.190 per kg. Terdapat penurunan 30 poin dibandingkan harga beras sejenis di 1 Oktober yang berada di Rp13.220 per kg.

Sedangkan harga beras medium IR-III di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) kembali mencatatkan adanya depresiasi.

Terpantau pada 20 Oktober harga beras di PIBC tercatat Rp10.996 per kilogram atau mengalami penurunan secara gradual dibandingkan harga 1 Oktober yang berada di Rp11.331 per kilogram.