Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan peningkatan total kredit sebesar 12,3 persen yoy pada September 2023.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, solidnya peningkatan kredit salah satunya didorong oleh pelaksanaan BCA Expo 2023 di kuartal III tahun ini.

"Kami melihat permintaan kredit konsumer yang masih solid, tercermin dari pelaksanaan dua kali expo di tahun ini yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp46 triliun, atau meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan capaian tahun 2022. Pada event BCA lainnya, kami bersyukur BCA UMKM Fest 2023 mampu menjangkau sekitar 1.400 peserta UMKM, serta BCA Wealth Summit 2023 mencatat lebih dari 900.000 pengunjung hanya dalam waktu dua minggu pelaksanaan,” ujar Jahja dalam konferensi pers secara daring, Kamis 19 Oktober.

Jahja merinci per September 2023, kredit BCA tumbuh dua digit hampir di seluruh segmen.

Kredit UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, yaitu naik 16,4 persen yoy menjadi Rp104,8 triliun.

Sementara itu, kredit korporasi tumbuh 12,2 persen yoy mencapai Rp343,5 triliun, dan kredit komersial naik 6,5 persen yoy mencapai Rp121,0 triliun.

"Di segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 11,5 persen yoy menjadi Rp117,9 triliun, dan KKB naik 22,1 persen yoy menjadi Rp53,5 triliun," imbuh jahja.

Kemudian, saldo outstanding kartu kredit dan pinjaman individu juga tumbuh 15,3 persen yoy menjadi Rp15,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 14,4 persen yoy menjadi Rp189,6 triliun.

"Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,3 persen yoy menjadi Rp766,1 triliun," imbuh dia.

Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, kata Jahja, portofolio BCA tumbuh 11,9 persen yoy menjadi Rp193,2 triliun, atau berkontribusi hingga 25,0 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.