OIKN Teken Kerja Sama dengan Tony Blair Institute: Buka Jalan Pengembangan Zona Riset dan Inovasi di Nusantara
Foto: Theresia Agatha/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menandatangani kerja sama atau MoU dengan Tony Blair Institute (TBI) untuk mendukung pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

Adapun MoU ini ditandatangani oleh Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwajaya dan Country Director TBI Indonesia Shuhaela Haqim.

Penandatanganan kerja sama ini meliputi 4 aspek, yakni peningkatan sektor pendidikan melalui kolaborasi antar institusi perguruan tinggi, pengembangan sektor kesehatan terkait uji klinis, riset dan pengembangan.

Kemudian, pengembangan potensi investasi dengan menyusun rencana bisnis strategis, fasilitasi investasi asing, dan strategi komunikasi, serta pembangunan kota melalui studi banding ke kota-kota masa depan di dunia.

"MoU hari ini menandakan kolaborasi kami yang akan membuka jalan untuk pengembangan zona riset dan inovasi di Nusantara," kata Kepala OIKN Bambang Susantono dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 18 Oktober.

Bambang mengatakan, pihaknya sangat senang dapat menjalin kerjasama MoU ini yang akan mendukung OIKN dalam mewujudkan visi Nusantara untuk menjadi kota yang inklusif dan berkelanjutan, peduli akan kesejahteraan dan kemajuan warganya, serta memberikan mereka akses terhadap penelitian dan inovasi serta layanan pendidikan kelas dunia.

"Selain itu, kolaborasi ini juga akan membantu kami mengidentifikasi lebih banyak peluang investasi yang dapat mempercepat pembangunan Nusantara," ucapnya.

Pada kesempatan sama, Executive Chairman Tony Blair Institute for Global Change Tony Blair mengatakan, pihaknya siap membantu mewujudkan pusat penelitian, inovasi, dan teknologi di Nusantara dengan bantuan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Pertamina.

"Kami tahu teknologi merevolusi segalanya dan memiliki pusatnya di Nusantara. Pusat penelitian dan inovasi serta teknologi kelas dunia akan menjadi bukti nyata komitmen dan visi Indonesia di abad ke-21 (Indonesia Emas 2045)," tuturnya.