JAKARTA - Fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia juga berimbas pada penurunan luas panen dan produksi padi.
Badan Pusat Statistik mencatat pada September 2023 luas panen padi mengalami penurunan sebesar 3698 hektare atau turun 0,44 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, penurunan terjadi di 13 provinsi di Indonesia.
"Dan 5 Provinsi dengan penurunan luas panen tertinggi pada September 2023 dibadingkan dengan September 2022 adalah Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan Nusa Tenggara Timur," ujar Amelia dalam konferensi pers secara daring, Senin 16 Oktober.
Selanjutnya pada bulan September 2023 produksi padi juga mengalami penurunan sebesar 49.863 ton gabah kering giling dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Adapun penurunan ini terjadi di 13 provinsi di mana 5 provinsi dengan penuruna produksi tertinggi pada bulan September 2023 jika dibandingkan tahun lalu adalah Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan Nusa Tenggara Timur.
"Kemudian potensi luas panen padi sepanjang Oktober sampai Desember 2023 diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu seiring dengan kondisi kekeringan berkepanjangan akibat El Nino," lanjut Amalia.
Penurunan ini diperkirakan terjadi di sebagian besar sentra produksi dan potensi luas panen padi secara nasional pada Oktober 2023 diperkirakan turun sebesar 117.894 hektare atau turun 14,93 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu.
BACA JUGA:
Amelia menyebut penurunan ini umumnya terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung. Kemudian untuk bulan November, potensi luas panen padi secara nasional diperkirakan turun kambali sebesar 93.531 ghektare atau turun 15,43 persen dibandingkan bulan yg sama pada tahun lalu.
Penurunan di bulan November utamanya terjadi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah.
Amelia mengatakan, ada potensi luas panen padi secara nasional pada bulan Desember 2023 juga diperkirakan turun sebesar 11.317 hektare atau turun sebesar 3,12 persen dibandingkan pada bulan yang sama pada tahun 2022.
"Penurunan ini utamanya terjadi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan," pungkas Amalia.