Pelarangan Ekspor Beras dari Asing Tidak Pengaruhi Indonesia
Ilustrasi logistik (Foto: dok. antara)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan larangan ekspor beras yang diberlakukan oleh beberapa negara tidak berpengaruh besar terhadap Indonesia.

Adapun negara yang memberlakukan larangan ekspor beras adalah India, Bangladesh dan Rusia.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjeaskan, sejak India memberlakukan restriksi ekpsor beras pada Juli lalu, proporsi beras impor asal India terus mengalami penurunan di bulan-bulan terakhir.

"Kalau dilihat pada bulan September 2023, proporsi beras impor asal Indoa hanya memberikan kontribusi sebesar 0.39 persen dari total impor beras karena kebijakan restriksi ekspor di India," ujarnya dalam konferensi pers di jakarta, Senin, 16 Oktober.

Oleh sebab itu, kata dia, impor beras Indonesia terlihat beralih ke negara lain sehingga proprosi beras impor Indonesia paling besar berasal dari Vietnam dan Thailand.

"Bangladesh dan Rusia walaupun negara ini memberlakkan kebijakan larangan ekspor tapi kebetulan Bangladesh dan Rusia bukan asal impor beras utama Indonesia sehingga restriksi dari kedua negara tersebut tidak berdampak langsung terhadap kinerja proporsi impor beras indonesia," pungkas Amalia.

Seperti diwartakan, Presiden Joko Widodo dalam acara Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor, Jumat 15 September yang lalu mengemukakan bahwa ada 19 negara yang membatasi ekspor pangan, salah satunya India yang menyetop ekspor beras dan berdampak pada kenaikan harga beras di semua negara.

Presiden menyebut 19 negara tersebut membatasi ekspor demi memastikan ketersediaan pangan di negaranya masing-masing.