JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan generasi muda punya peran penting dalam mendorong kemajuan Indonesia.
Karena itu, Erick mengajak para anak muda untuk memiliki perencanaan atau blueprint guna mewujudkan tercapainya Indonesia Emas di 2045.
Hal itu diungkapkannya dalam acara pelantikan pengurus harian Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (IAPPI) pada Kamis, 12 Oktober. Adapun Erick juga turut menjabat sebagai Ketua Alumni Mahasiswa Luar Negeri.
“Saya menantang mana cetak biru Indonesia 2045 dari perspektif kalian (anak muda), bukan dari perspektif pemerintah tapi perspektif kalian sebagai tokoh masa depan Indonesia,” ucap Erick, ditulis Jumat, 13 Oktober.
Erick mengatakan Indonesia hanya memiliki satu momentum untuk mewujudkan Indonesia emas 2045. Karena itu, sambung, harus dimanfaatkan dengan baik. Apalagi, saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi, di mana mayoritas penduduknya berusia muda.
Karena itu, Erick berharap anak-anak muda, terutama yang tergabung dalam IAPPI bisa menyusun perencanaan yang mendetail atau blueprint untuk mendukung tercapainya Indonesia sebagai negara maju di 2045.
“Kita hanya punya satu momentum, ketika piramida kita saat ini sedang sangat baik. Kita sebagai bangsa harus punya visi masa depan kita. Baik di bidang ekonomi, baik di bidang politik. Pertanyaannya siapa penggeraknya? tentu tokoh-tokoh muda,” tuturnya.
Erick mengatakan salah satu tantangan yang perlu dihadapi generasi muda adalah hilangnya sebagian besar lapangan kerja seiring dengan berkembangnya digitalisasi.
BACA JUGA:
Berdasarkan data Future of Jobs Report dari World Economic Forum, sambung Erick, sebanyak 85 juta lapangan kerja akan hilang. Jauh lebih tinggi dari perkiraan 67 juta lapangan kerja yang akan tumbuh.
“85 juta lapangan pekerjaan yang hilang dibandingkan 67 juta yang tumbuh, artinya para tokoh muda punya tantangan berat,” katanya.
Dalam kondisi yang penuh tantangan tersebut, kata Erick, diharapkan para tokoh muda bisa serius dalam mendukung pertumbuhan Indonesia di masa depan.
“Ini merupakan keseriusan, sehingga bukan hanya wacana yang dibicarakan,” ucapnya.