JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024.
Gelaran ini ditargetkan mengantongi transaksi sebesar 2,5 juta dolar AS atau setara Rp39 miliar (asumsi kurs Rp15.600 per dolar).
Adapun pameran ini akan digelar pada 19 hingga 21 Oktober 2023 di Hall 9 ICE BSD, Tangerang, Banten.
Direktur Pengembangan Eskpor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan Miftah Farid mengatakan, pihaknya berharap transaksi tidak hanya terjadi pada saat pameran. Tetapi juga setelah acara pameran selesai.
“Untuk yang adhoc, jangka pendek, di JMFW Oktober ada transaksi, targetnya 2,5 juta dolar AS,” ujarnya di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis, 12 Oktober.
Dia mengatakan, tema yang diangkat pada pameran kali ini adalah memapilkan “Indonesia Excellence”.
Pameran ini hanya menampilkan produk-produk berkualitas.
Miftah mengatakan, ada sekitar 150 desainer fesyen dalam negeri yang akan turut serta dalam pameran JMFW 2024.
Kata dia, tak hanya menampilkan fesyen tetapi kosmetik dan aksesoris yang akan dibawa lebih dari 200 brand.
“Semua dari Indonesia. JMFW 2024 ini kan back to back Trade Expo Indonesia kan 100 percent Indonesia,” ucapnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan JMFW akan fokus kepada penguatan ekosistem fesyen di Indonesia.
“Semangat penyelenggaraan JMFW difokuskan pada penguatan ekosistem fesyen,” ucapnya.
Kata Didi, pesatnya populasi generasi muslim milenial memengaruhi tren fesyen Indonesia, khususnya modest fashion.
Didi mengatakan, perkembangan modest fashion ini juga didukung dengan potensi kekayaan dan kearifan lokal.
“Didukung juga oleh tingginya kepedulian terhadap lingkungan dan sosial yang dimiliki para pelaku industri kreatif Tanah Air,” tutur Didi.