Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan Bendungan Manikin di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Adapun kini progres pekerjaan bendungan tersebut telah mencapai 44,3 persen.

"Dari progres fisik tersebut, Bendungan Manikin ditargetkan akan dilakukan impounding dan peresmian pada November 2024 mendatang," kata Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Adenan Rasyid dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Selasa, 10 Oktober.

Saat ini, pekerjaan konstruksi sudah meliputi saluran pengambilan intake tembus 350 hektare (ha) dan saluran pengelak dari total 800 meter (m) lebih sudah digali dan tembus 300 meter.

Pelaksanaan Konstruksi Bendungan Manikin telah dilakukan sejak 2019-2024 dengan anggaran sebesar Rp1,02triliun melalui 2 paket pekerjaan.

Paket I dikerjakan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), dan PT Jaya Konstruksi melalui kerja sama operasi (KSO).

Sementara, untuk Paket II dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT Ashfri Putralora, dan PT Minarta Dutahutama (KSO).

Adenan mengatakan, pembangunan Bendungan Manikin seluruhnya dilaksanakan di atas eks kawasan hutan yang masih terkendala pembebasannya, namun pekerjaan konstruksi bisa terus dilaksanakan karena masyarakat sekitar kooperatif.

"Supaya tidak berlarut-larut, tentu kendala lahan harus segera diselesaikan dan diperlukan duduk bersama dengan semua stakeholder," ujarnya.

Bendungan Manikin sendiri memiliki kapasitas tampung hingga 28,20 juta meter kubik dan direncanakan dapat meningkatkan daerah irigasi Manikin seluas 560 ha.

Nantinya, Bendungan Manikin juga bisa berperan sebagai sumber air baku sebesar 700 liter per detik untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,13 MW, dan mampu mereduksi banjir hingga 331 meter kubik per detik atau 62 persen dari Q50th.