JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) mulai mulai menggarap proyek Jalan Tol Semarang-Demak seksi 1A pada 16 Januari 2023 lalu sepanjang 4 km. Adapun proyek jalan tol tersebut ditargetkan rampung pada April 2025.
"Proyek senilai Rp2,02 triliun ini ditargetkan selesai pada April 2025," kata Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat, 6 Oktober.
Tjahjo mengatakan, proyek ini dikerjakan bersama dengan Beijing Urban Construction Group.co.Ltd (BUCG) melalui Kerja Sama Operasi (KSO) dengan masing-masing porsi pengerjaan dalam proyek ini Hutama Karya sebesar 40,44 persen dan BUCG 59,56 persen.
"Hutama Karya berkomitmen menyelesaikan proyek ini tepat waktu agar manfaatnya dapat dirasakan segera oleh masyarakat sekitar, khususnya di Semarang dan Demak," tambahnya.
Dia menambahkan, bahwa ruang lingkup pekerjaan Hutama Karya pada proyek ini meliputi pekerjaan area elevated, pemancangan Concrete Spun Pile (CSP), pekerjaan aspal, galian struktur, lifting girder eksisting, serta pembongkaran Jembatan Kaligawe dengan melakukan peninggian elevasi kurang lebih 1 meter (m) yang menggunakan teknologi Fast Track Concrete Pavement.
"Progres proyek sampai dengan minggu ketiga Agustus 2023 lalu sudah mencapai 12,9 persen," ucap Tjahjo.
BACA JUGA:
Meski begitu, Tjahjo menyebut, ada tantangan yang dihadapi dalam menggarap proyek Jalan Tol Semarang-Demak tersebut, yaitu lalu lintas (lalin) yang padat sehingga perlu dilakukan metode rekayasa lalin saat pekerjaan pembongkaran dan peninggian Jembatan Kaligawe.
Jembatan Kaligawe sendiri adalah jalur vital yang sering dilewati transportasi bisnis dari Jakarta ke Surabaya dan setiap akhir tahun terjadi banjir di bawah jembatan.
"Jika proyek Jalan Tol Semarang-Demak seksi 1A telah rampung diharapkan dapat memperlancar lalu lintas di kawasan Kaligawe Semarang, tidak terjadi kembali banjir rob di kawasan Kaligawe dan Sayung, serta meningkatkan konektivitas di wilayah Jawa Tengah dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," pungkasnya.