Bagikan:

MEDAN – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melanjutkan upayanya mendorong pertumbuhan wirausaha muda di Indonesia melalui program Talenta Wirausaha BSI (TWB) 2024. Dalam rangkaian kegiatan Onboarding di Kota Medan, BSI mengundang para pelaku usaha muda untuk berkompetisi dan mendapatkan dukungan dalam mengembangkan bisnis mereka.

Program ini tak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga bagian dari strategi BSI untuk memperkuat sektor UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Menghadapi tantangan pasar yang kian kompleks, program TWB 2024 menargetkan pengusaha muda dengan skala usaha yang bervariasi, mulai dari pemula hingga mereka yang sudah siap untuk go global.

Tahun ini, TWB hadir dengan standar yang lebih tinggi. Salah satu perubahan signifikan adalah peningkatan batas omzet untuk kategori Rintisan, dari Rp200 juta menjadi Rp500 juta per tahun. Hal ini dilakukan untuk memastikan program menjaring pelaku usaha yang lebih siap bersaing, baik secara nasional maupun internasional.

Sementara itu, kategori Berdaya ditujukan untuk wirausaha dengan omzet di atas Rp500 juta per tahun dan pengalaman usaha minimal dua tahun. Langkah ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM menjadi lebih bankable dan menarik perhatian sektor keuangan formal.

“Kami ingin mendorong wirausahawan muda agar tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh secara berkelanjutan. TWB adalah ruang bagi mereka untuk meningkatkan kapasitas, inovasi, dan daya saing,” kata Senior Vice President Islamic Ecosystem BSI, Habiby dalam keteranganya yang diterima Minggu, 12 Januari.

TWB 2024 tidak hanya berhenti pada kompetisi. Program ini menawarkan serangkaian tahapan mulai dari Kick Off, Onboarding, Workshop, hingga Bootcamp yang dirancang untuk memberikan pembinaan intensif kepada peserta. Selama proses seleksi, ribuan peserta akan disaring hingga tersisa 24 finalis yang akan berkompetisi di babak Grand Final & Awarding pada Februari 2025.

Kegiatan Onboarding di Medan adalah bagian dari rangkaian nasional yang juga berlangsung di kota-kota lain, seperti Semarang, Bandung, Palembang, Makassar, Balikpapan, Surabaya, dan Jakarta. Tahun ini, program menargetkan lebih dari 8.500 peserta dari berbagai kategori, termasuk wirausaha muda dari kalangan pesantren dan komunitas.

TWB bukan program baru. Sejak diluncurkan pada 2022, lebih dari 13.000 wirausahawan muda telah bergabung dan merasakan dampaknya. Beberapa alumni bahkan berhasil menembus pasar internasional. Contohnya, Ulur Wiji, Roti Ropi, dan Gulali Books, yang kini menjadi contoh bagaimana UMKM dapat berkembang dengan dukungan pembinaan yang tepat.

Program seperti TWB 2024 menjadi bukti bahwa transformasi UMKM tidak lagi sekadar wacana. Dengan memfasilitasi pengusaha muda untuk meningkatkan kapasitas bisnis mereka, BSI tidak hanya membantu pelaku usaha individu, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi nasional.

Langkah ini relevan mengingat peran UMKM yang menyumbang lebih dari 60 persen PDB Indonesia. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti akses pasar, digitalisasi, dan permodalan.