Bagikan:

JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan National Bank of Kuwait (NBK).

Kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman dan Deputi Head International Banking Group NBK, Zaid Al-Sager yang disaksikan oleh Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Investasi dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Triharyo Indrawan Susilo yang mewakili Menteri ESDM, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Purnama.

Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen menjelaskan, KPI bersama NBK menandatangani MoU dalam penyediaan fasilitas perdagangan komoditas Minyak mentah (Standby Letter of Credit) sebesar 180 juta dolar AS yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan perusahaan.

"Dengan semakin tingginya harga minyak mentah dunia maka KPI perlu mencari sumber-sumber minyak mentah yang kompetitif dan sesuai dengan spesifikasi kilang-kilang Pertamina," ujar Hermansyah dalam keterangan kepada media, Rabu, 4 Oktober.

Melalui kerja sama ini, lanjut Hermansyah, dukungan fasilitas modal kerja atau perdagangan komoditas dari NBK dapat menjamin kebutuhan pendanaan dalam mendukung hal tersebut karena NBK merupakan bank terbesar di Kuwait yang memiliki reputasi internasional.

Lebih jauh, Hermansyah menrinci, melalui MoU ini maka potensi-potensi kolaborasi bersama NBK dapat dijajaki lebih lanjut dalam hal pembiayaan investasi proyek (project financing), pembiayaan general purpose dalam bentuk sindikasi atau club deal (corporate loan), dan pembiayaan komoditas terstruktur (structure commodity facility).

"KPI berharap momentum ini dapat mempermudah akses dukungan pembiayaan yang akan mendongkrak pertumbuhan dan keberlanjutan industri migas di Indonesia, khususnya dalam hal aktivitas perdagangan komoditas minyak mentah," bebernya.