Bank Mandiri Borong 3.000 CO2 di Bursa Karbon
Bank Mandiri (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyatakan telah membeli 3.000 ton CO2 (unit karbon) pada tahap awal perdagangan di bursa karbon. Hal ini sebagai upaya mendukung target pemerintah untuk menurunkan emisi nasional.

Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk Rudi As Aturridha mengatakan, perseroan menyambut positif seluruh regulasi yaitu POJK yang akan diatur terkait skema perdagangan pasar karbon.

"Ini untuk mendukung transisi ekonomi rendah karbon dan mengakselerasi target Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) 2060,” ujar Rudi mengutip Antara, Rabu, 27 September.

Dirinya melanjutkan, perseroan berkomitmen untuk mengedepankan Environmental, Social, and Governance (ESG) pada aspek bisnis dan operasional, dengan visi “Becoming Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future” melalui tiga pilar keberlanjutan.

“Tiga pilar tersebut, diantaranya Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking,” ujar Rudi.

Selain itu, perseroan berkomitmen untuk mencapai Lead Indonesia’s Transition to Low Carbon Economy, Net Zero Emissions in Operations by 2030, serta Catalyzing for Social Impact to achieve SDGs.

Pada pilar Sustainable Banking, Rudi menjelaskan, perseroan berkomitmen meningkatkan sustainable portfolio sesuai POJK 51/2017, dan mengembangkan produk keuangan berkelanjutan pada segmen wholesale maupun ritel.

Per Juni 2023, tercatat perseroan telah menyalurkan sustainable portofolio sebesar 242 Tn atau 25 persen dari total portofolio dengan porsi pembiayaan hijau (green financing) sebesar Rp115 triliun.

“Melalui pembiayaan hijau, perseroan telah membiayai berbagai kegiatan usaha lingkungan dan proyek-proyek energi terbarukan, serta clean transportation,” ujar Rudi.

Kemudian, perseroan telah memiliki produk instrumen keuangan hijau, diantaranya Sustainability Bonds, Green Bonds, ESG Repo, Investasi ESG berupa green mutual funds, serta pembiayaan segmen retail pada EV dan panel surya.

Pada pilar Sustainable Operation, lanjut Rudi, perseroan berupaya mengurangi jejak karbon dan emisi dari aktivitas operasional perseroan, serta menerapkan green business mindset untuk seluruh pegawai, dengan inisiatif ini diharapkan seluruh mandirian memiliki mindset dan pola kerja yang mengedepankan aspek ESG.

Pada pilar Sustainability Beyond Banking, perseroan aktif meningkatkan inklusi keuangan dan literasi finansial melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembinaan Mandiri Agen, kolaborasi dengan fintech seperti Amartha & Crowde, pembinaan petani melalui program Rice Milling Unit (RMU), serta menggandeng Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada program Mandiri Sahabatku.