Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan tidak semua perusahaan pelat merah akan melaksanakan aktivitas perkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Lebih lanjut, Erick mengatakan, hanya Kementerian BUMN yang akan pindah ke IKN Nusantara. Sementara, unit bisnisnya akan disebarkan di beberapa wilayah strategis atau sesuai dengan sejarah awal berdirinya perusahaan.

“Kalau kantor Kementerian iya (pindah ke IKN), tapi kalau (perusahaan) BUMN-nya sendiri ke depan, saya berharap kita akan petakan pertumbuhan daripada tentu BUMN, kantor-kantor-nya kita bisa lihat berbagai provinsi yang punya historical," ucapnya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu, 27 September.

Terkait dengan pemindahan kantor-kantor pelat merah ke berbagai wilayah, Erick mengatakan masih dalam tahap kajian dan pemetaan. Sehingga belum diketahui perseroan mana saja yang akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia.

Kata Erick, hasil kajian tersebut nantinya akan dimasukkan dalam blueprint atau cetak biru Kementerian BUMN. Contohnya, sambung Erick, kantor pusat PT Pertamina (Persero) bisa dipindahkan ke Balikpapan.

Erick menjelaskan daerah ini bisa menjadi opsi pilihan karena Kalimantan Timur (Kaltim) punya hubungan historical atau kawasan yang dipandang bisa memperkuat investasi perseroan di sektor minyak dan gas alam (migas).

Lebih lanjut, Erick mengatakan, pilihan ini didasarkan karena sumber daya alam yang sangat melimpah di wilayah timur.

“Bisa saja Pertamina ke Balikpapan karena memang banyak sekali investasi yang ada di Balikpapan. Pertambangan bisa saja di kawasan Timur Indonesia,” katanya.

Menurut Erick, pemindahan perkantoran BUMN akan memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah.

“Sehingga pembayaran pajak, pembagian hasil BUMN juga bisa dirasakan di berbagai provinsi,” ucapnya.

“Tetapi di Jakarta sendiri masih banyak kantor-kantor BUMN seperti financial, bank, kan gak mungkin pindah, itu di Jakarta,” sambungnya.