JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel telah mengakuisisi 54 menara milik PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan total transaksi senilai Rp36,62 miliar.
Direktur Investasi & Sekretaris Perusahaan MTEL Hendra Purnama mengatakan kedua pihak juga menyepakati kontrak sewa (lease back) sebanyak 53 menara, sedangkan satu menara lagi yang tidak termasuk dalam lease back dihuni oleh operator lain.
“Perseroan telah menyelesaikan transaksi pembelian 54 menara telekomunikasi dengan 63 tenant atau tenancy ratio 1,16 kali. Selanjutnya MTEL juga menyepakati untuk menyewakan kembali atas 53 menara telekomunikasi kepada PT XL Axiata Tbk. Nilai transaksi total sebesar Rp36,62 miliar,” ujar Hendra mengutip Antara, Rabu, 27 September.
Adapun, menara yang menjadi objek transaksi Perusahaan infrastruktur telekomunikasi ini dan EXCL tersebar merata mulai dari Sumatera Bagian Tengah, Sumatera Bagian Selatan, Jakarta, Bogor, Jawa Barat, Bali dan Pulau Nusa Tenggara, Kalimantan, hingga Sulawesi.
“Kami selalu meyakini potensi pertumbuhan ekonomi di luar pulau Jawa dan kontribusinya yang menjanjikan terhadap perekonomian nasional,” ujar Hendra.
Selain itu, Hendra mengatakan perseroan telah mengakuisisi 51 menara milik dua perusahaan lain pada 22 September lalu, yang berada di Bali, Jakarta dan Bogor.
Dari pembelian 51 menara tersebut, perseroan mendapatkan 79 tenant baru, yang artinya tenancy ratio dari 51 menara baru tersebut sebesar 1,55 kali.
BACA JUGA:
“Kami meyakini divestasi aset menara dan fiber optik milik operator telekomunikasi akan terus berlangsung. Ini merupakan langkah strategis industri telekomunikasi untuk mencapai pertumbuhan secara cepat, efisien dan efektif. Mitratel selalu siap menjadi mitra strategis mereka untuk meraih pertumbuhan berkelanjutan secara bersama sama,” ujar Hendra.
Selama semester I -2023, Mitratel meraih laba bersih senilai Rp1,02 triliun, atau tumbuh 15 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp891,54 miliar.
Adapun, kontributor utama pendapatan perseroan pada paruh pertama tahun ini adalah penyewaan menara yang mencapai Rp3,45 triliun atau 83,6 persen dari total pendapatan perseroan.