JAKARTA - Anak usaha perusahaan BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Daya Mitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi atau tower milik PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT).
Hal ini nantinya akan memperkokoh posisi Mitratel sebagai independen tower provider.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko atau disapa Teddy menuturkan, kolaborasi ini dapat memperkuat dan memantapkan posisi Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara yang independen dan terpercaya.
"Kerja sama ini memperkokoh Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara," ujarnya dalam keterangannya, Jakarta, Senin, 20 Februari.
Dirinya mengatakan, penambahan sebanyak 997 menara telekomunikasi ini memperkuat ekosistem Mitratel di bisnis menara telekomunikasi. Serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi seluruh operator telekomunikasi.
"Serta mengakselerasi peluang pertumbuhan kolokasi menara Mitratel serta menyokong serangkaian usaha Mitratel untuk pengembangan bisnis menjadi end-to-end Digital Infrastructure Company," ujar Teddy.
Tidak kalah pentingnya adalah, katanya lagi, bahwa akuisisi juga merupakan penegasan bahwa Mitratel adalah perusahaan penyedia Menara yang independen dan sangat dipercaya oleh operator seluler di Indonesia.
Mitratel dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menandatangani perjanjian penjualan bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) menara telekomunikasi milik IOH sebanyak 997 menara telekomunikasi. Aksi korporasi perseroan ini akan menambah aset dan tenant Mitratel, antara lain IOH dan penyewa Menara dari mitra bisnis lainnya.
BACA JUGA:
Adapun, transaksi antara Mitratel dan IOH itu diproyeksikan rampung pada kuartal I/2023. Kesepakatan tersebut diyakini memberikan manfaat untuk pertumbuhan bisnis berkelanjutan untuk Mitratel dan IOH.
“Mitratel berupaya menjadi perusahaan yang berorientasi pada Leading Sustainable Growth. Perjanjian CSPA dengan IOH melanjutkan pertumbuhan anorganik di tahun-tahun sebelumnya,” ujar Teddy.
Pada 2022, misalnya, Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi sebanyak 6.088 unit dan 6.012 kilometer (km) fiber optik. Akuisisi ini merupakan usaha Mitratel untuk memantapkan posisi sebagai konsolidator infrastruktur telekomunikasi (menara dan fiber) utama di Indonesia.