JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menginisiasi berbagai kerjasama untuk menunjang kegiatan operasi produksi migas di tanah air.
"Kita butuh investasi besar untuk mengejar peningkatan produksi. Beberapa transformasi kebijakan Pemerintah telah kita komunikasikan melalui forum ini, agar investor tahu tranformasi yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi. Sekarang kita juga mengusahakan agar industry dapat lebih efisien, maka kolaborasi harus terjadi," kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto pada 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023, Jumat, 22 September.
Beberapa perusahaan yang melakukan penandatanganan kerja sama antara lain:
1. Penandatanganan MoU antara bp dan Pertamina (KPI) untuk mendukung kajian proyek blue amonia biru yang mencakup potensi pasokan gas 90 mmscfd dari Tangguh dan potensi injeksi CO2 di Tangguh melalui Tangguh CCUS.
2. MoU SKK Migas – Japex terkait “Pengembangan dan Pelaksanaan Hub dan Cluster CCS/CCUS di Republik Indonesia" ditandatangani oleh Dwi Soetjipto Kepala SKK Migas dan Dr. Tomomi Yamada Executive Management Officer, President of Overseas Business Division II Japex.
3. Carbon Capture and Storage (CCS) Head of Agreement (HoA) antara Medco E&P Grisik Ltd (MEPG) dan Repsol Sakakemang.
4. MOU Studi Carbon Capture and Storage (CCS) West Natuna antara Medco Energy, Sembcorp dan Storegga
5. Perjanjian Kerja Sama Jasa Verifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri Pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dengan nilai penghematan setara dengan 277 ribu dolar AS atau setara Rp4 miliar (estimasi 1000 kontrak per tahun) antara SKK Migas dan PT Sucofindo.
6. Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Jasa Angkutan Udara Penumpang dengan nilai penghematan setara dengan 333 ribu dolar AS atau setara Rp5 miliar (Total Diskon Regular Flight 2021-2023 Sem I) antara SKK Migas dan Garuda Indonesia.
BACA JUGA:
7. Perjanjian Strategis (Perjanjian Strategis) Solar Turbine dengan nilai penghematan setara dengan 70 juta doalr AS atau setara Rp1,07 triliun (Aftermarket Savings 2018-2022) antara SKK Migas dengan Solar Turbine.
8. Program Pengurangan Bahan Bakar PT Badak dengan Pemenuhan Kebutuhan Listrik dari PT PLN (Persero) Antara PT Badak NGL dengan PT PLN (Persero) dengan nilai penghematan sebesar 146 juta dolar AS dengan potensi penerimaan sebesar 191,26 juta dolar AS.
9. Head of Agreement (HoA) Kerja Sama Bisnis Aliansi Strategis Reaktivasi Idle Well Batch 2 di Pertamina Regional 1 - Zona 1 dan Zona 4 dengan nilai investasi 30 juta dolar AS dan produksi 804 MBO dengan potensi penerimaan negara 56,3 juta dolar AS yang ditandatangani oleh Pertamina - PT Proteknik Utama - PT Mora Jaya Persasa - BPPMGB LEMIGAS - PT Aro Energy Indonesia.