JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan program baru bertajuk Sicantiks yang dimaksudkan untuk memperkuat literasi keuangan syariah melalui peranan para ibu di komunitasnya.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa mengatakan Program Sicantiks dilatarbelakangi oleh indeks literasi dan inklusi keuangan syariah yang nilainya masih rendah. Pada 2022 tingkat literasi keuangan syariah sebesar 9,14 persen (sebelumnya 2019 sebesar 8,93 persen).
Adapun tingkat inklusi keuangan syariah sebesar 12,12 persen di 2022 (indeks inklusi 2019 sebesar 9,10 persen).
“Untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah serta dengan mempertimbangkan peran penting yang dimiliki perempuan, OJK merancang serangkaian program dalam mendorong hadirnya Duta Literasi Perempuan Keuangan Syariah,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, Kamis, 14 September.
Menurut Aman, pihaknya bakal memberikan pelatihan literasi secara berkelanjutan kepada Key Opinion Leader (KOL) untuk dapat disebarluaskan kepada komunitas perempuan.
“Program SICANTIKS akan fokus pada para Ibu penceramah, pimpinan dan pengurus majelis taklim, pengurus masjid yang dengan kepemimpinan dan pengaruhnya memberikan pengaruh besar untuk meningkatkan literasi keuangan syariah pada komunitas perempuan,” tuturnya.
Aman berharap, strategi terbaru yang diluncurkan otoritas akan memberikan edukasi mengenai produk-produk keuangan syariah, pembekalan melalui Training of Trainers (ToT) edukasi keuangan syariah serta akan dijaga kolaborasinya melalui grup whatsapp.
“Kami akan terus mengawal komunitas ini untuk diberikan informasi agar tidak terjebak dalam layanan jasa keuangan ilegal,” tegas dia.
BACA JUGA:
Peluncuran program SICANTIKS dilakukan di Bandung tengah pekan ini dengan dihadiri Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Provinsi Jawa Barat Gandjar Yudniarsa, serta sejumlah pihak terkait.