Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengungkapkan, pihaknya masih terus menyelidiki temuan sumur air milik warga yang tercemar Bahan Bakar Minyak (BBM) di Desa Pengasinan, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Riva menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan tim Health Safety Security & Environment (HSSE) Pertamina untuk menyelidiki temuan tersebut.

Dari laporan yang diterima dari tim HSSE, ia menyebutkan jika posisi sumur warga berada lebih tinggi dibandingkan SPBU terdekat.

"Sekarang upaya yang dilakukan adalah penghentian penyaluran melalui SPBU tersebut," ujar Riva menanggapi pertanyaan anggota Komisi VII DPR Mulyanto dalam RDP, Rabu 13 September.

Riva menyebut, Pertamina terus menginvestigasi lebih luas untuk melihat apakah ada potensi penimbunan BBM di sekitar lokasi sumur.

"Kita memang melakukan bersama tidak hanya dengan Aparat Penegak Hukum (APH) tapi dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri," beber Riva.

Tim gabungan tersebut terus melakukan monitor terkait temuan di lapangan. Ia menyebut hanya satu sumur yang terkontaminasi BBM.

"Dan BBM-nya jernih tidak terlihat ini ada kebocoran atau ada rembesan. Ini BBM-nya kalau diambil bersama Puslabfor jernih sekali," lanjut Riva.

Lebih jauh, ia menjelaskan, Pertamina Patra Niaga saat ini menyediakan pasokan air bersih untuk warga yang terdampak.

"Priorotas utama kami adalah keselamatan masyarakat, sehingga selain penutupan (SPBU), kami jamin kebutuhan air bersih di masyarakat sekitar. Itu sementara kami terima laporannya dan kami monitor pelaksanaannya," pungkas Riva.