Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani mengatakan, digitalisasi merupakan kunci untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan lantaran selama ini perempuan, baik di Indonesia maupun di ASEAN, masih mengalami kendala untuk mendapatkan akses pembiayaan yang setara.

“Tadi kita bicara soal digitalisasi, ini penting sekarang untuk mempermudah pemberdayaan perempuan. Jadi digitalisasi ini kunci,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu, 2 September.

Namun, Shinta mengingatkan, akses digital di setiap negara tidaklah sama sehingga hal itu perlu menjadi perhatian khusus untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan.

Dia mengemukakan, saat ini perempuan masih banyak mengalami kendala akses finansial dalam mendukung usahanya, terutama perempuan pelaku UMKM.

“Kalau kita lihat sekarang masih banyak sekali perempuan di Indonesia yang tidak dapat kesempatan untuk mendapatkan pendanaan formal, apalagi kebanyakan di kita UMKM ini sektor informal,” katanya.

Menurutnya, saat perempuan ingin mengajukan pinjaman ke perbankan, mereka umumnya terkendala karena tidak memiliki agunan karena semua aset merupakan milik suami.

Di sisi lain, perempuan yang bekerja, utamanya di sektor UMKM, sulit teridentifikasi dan tidak terlihat seperti perempuan yang punya bisnis sendiri.

“Perlu lebih banyak transparansi inklusivitas soal bagaimana perempuan yang memulai usahanya sendiri ini bisa mendapat lebih banyak dukungan,” katanya.

Akan tetapi, menurut Shinta, akses finansial hanya satu dari banyak hal yang jadi kendala pemberdayaan ekonomi perempuan. Aspek lain seperti pendampingan dan literasi keuangan pun perlu menjadi perhatian.

“Bagaimana dia bisa mendapatkan kapasitas yang memadai seperti financial literacy seperti edukasi soal finansial dan pendidikan untuk keuangan kaum perempuan,” katanya.

ASEAN Women CEO Forum atau Forum CEO Perempuan ASEAN merupakan salah satu acara sampingan dalam pekan ASEAN Business and Investment Summit di KTT ke-43 ASEAN yang digelar di Jakarta.

Forum tersebut bertujuan untuk menyediakan ruang bagi perempuan untuk berbagi cerita dan saling menginspirasi, termasuk panel bisnis soal peluang pembiayaan dalam pemberdayaan perempuan.