Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengusulkan skema potongan pajak pertambahan nilai (PPN) kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk kendaraan listrik bertipe hybrid.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier mengatakan, pihaknya telah mengusulkan agar kendaraan hybrid mendapatkan skema PPN yang besarannya akan dihitung oleh Kemenkeu.

"Pak Menteri mengusulkan dia (kendaraan hybrid) dapat skema di PPN dan besarannya nanti biar Kementerian Keuangan yang menghitung. Ya, paling tidak kami upaya untuk mendorong itu (insentif) karena dia (kendaraan hybrid) punya kontribusi mengurangi emisi karbon," kata Taufiek di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Kamis, 31 Agustus.

Taufiek mengatakan, dorongan untuk insentif tersebut merupakan salah satu upaya mengurangi tingkat polusi di Jabodetabek. Selain itu, dengan adanya insentif tersebut diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan multiplier effect ke depannya.

"Paling enggak upaya kami ini untuk mengurangi polusi, industrinya tumbuh, bisa menyerap tenaga kerja dan akhirnya pemerintah dapat lagi pajak. Kira-kira gitu," ujarnya.

Pada kesempatan sama, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, skema insentif PPN yang akan diberikan untuk kendaraan hybrid nantinya berbeda dengan kendaraan listrik murni atau battery electric vehicle (BEV).

Adapun untuk BEV dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal 40 persen mendapatkan insentif dari pemerintah berupa keringanan PPN dari 11 persen menjadi hanya 1 persen sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2023.

"Jadi, kami siapkan beberapa program, ada program LCGC, program hybrid, program kendaraan listrik berbasis baterai. Itu masing-masing punya program-program yang berbeda," tuturnya.

Menperin Agus mengatakan, semua program tersebut mengarah ke industri otomotif yang lebih ramah lingkungan.

"Jadi, intinya kami, kan, mengarah kepada green product. Kalau dalam hal ini, kami green mobility, intinya mengarah ke situ," ungkapnya.