JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut bahwa sejak 2010 dana APBN yang telah dikeluarkan untuk membangun rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) adalah sebesar Rp108,5 triliun.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Dedi Syarif Usman mengatakan APBN berkontribusi besar dalam memberikan manfaat kepada berbagai segmen masyarakat yang membutuhkan.
“Pemerintah terus mendayagunakan instrumen keuangan negara, termasuk penyediaan infrastruktur layanan dasar dengan mendorong peningkatan rumah tangga yang menempati hunian layak dan terjangkau,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 31 Agustus.
Menurut Dedi, kucuran APBN itu disalurkan melalui dana bergulir maupun Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
“Dan dalam rentang 2010 hingga Juli 2023, program FLPP telah mendukung pemilikan rumah sebanyak 1.28 juta unit rumah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara itu, realisasi penyaluran dana FLPP di tahun 2023 sampai dengan Juli adalah sebanyak 120.169 unit rumah dari target penyaluran sebanyak 220.000 unit,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo menjelaskan pihaknya akan tetap mengakselerasi ekosistem pembiayaan perumahan di Indonesia.
“Kami siap untuk terus meningkatkan kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan yang berkesinambungan baik dari sisi supply dan demand,” katanya.
BACA JUGA:
Dalam membantu menurunkan beban fiskal, Ananta memaparkan bahwa hingga saat ini SMF konsisten menjadi fiscal tools melalui dukungan pembiayaan porsi 25 persen KPR FLPP.
Dalam pelaksanaanya PT SMF bersinergi dengan BP Tapera dalam menyediakan dana KPR FLPP yang bersumber dari APBN untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat melalui bank penyalur.
“Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, PT SMF mengemban penugasan khusus yaitu mendukung penyediaan rumah yang layak bagi MBR melalui penyaluran pembiayaan KPR FLPP,” sebut Ananta.
Secara kumulatif, sejak 2018 hingga Juni 2023, PMN yang diterima PT SMF sebesar Rp7,8 triliun. Dana tersebut kemudian di-leverage sehingga bisa membiayai Program FLPP dengan serapan mencapai Rp17,25 triliun atau setara 481.188 unit rumah. Adapun di tahun 2023, hingga semester I, PT SMF telah menyalurkan dana dukungan sebesar Rp2,21 triliun atau setara 59.538 rumah.