Soal Perubahan Pertalite jadi Pertamax Green 92, Bos Pertamina: Masih Usulan
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menuturkan,  pergantian bahan bakar mesin (BBM) jenis Pertalite menjadi Pertamax Green 92 pada tahun 2024 masih dikaji secara internal perusahaan dan belum diputuskan.

Sekadar diketahui,  PT Pertamina (Persero) mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi RON 90 menjadi RON 92 yakni mencampur Pertalite dengan Ethanol 7 persen sehingga menjadi Pertamax Green 92.

“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” kata Nicke usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, 30 Agustus.

Nicke menambahkan, jika nanti usulan tersebut dapat dibahas dan menjadi program pemerintah, harganya pun tentu akan diatur oleh pemerintah.

“Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,” terang Nicke.

Kajian tersebut, menurut Nicke, dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.

“Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan oktan number lebih baik, sehingga untuk mesin juga lebih baik, sehingga emisi juga bisa menurun. Namun ini baru usulan sehingga tidak untuk menjadi perdebatan,” jelas Nicke.

Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini masih merupakan kajian internal di Pertamina. Untuk implementasinya, akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.